SALAM ANDA

DAFTAR BLOG SISWA PM 1

MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA


MATERI PEMBELAJARAN
Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.


Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan negara.
A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”.
Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka secara lahir dan batin.
Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada.
Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. (Peter Kilby Entrepreneurship and Economic Development, New York : The Free Press, 1971)
Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai advanturisme (berpetualang), risk taking (mengambil resiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran).
Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha (entrepreneurs) seperti :
1. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru
2. Pekerjaan baru
3. Lingkungan kerja yang kreatif
4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis
5. Bentuk baru penciptaan bisnis (new business innovation)

B. TUJUAN, SYARAT DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAAN
1. Tujuan Kewirausahaan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.
b. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
c. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal dan unggul.
d. Menumbuhkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat.
2. Sementara itu, manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut :
a. Sebagai penggerak pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
b. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
c. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan mempunyai pribadi yang patut diteladani.
d. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.
e. Berusaha mendidik para karyawan agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
3. Untuk menjadi seseorang wirausahawan yang baik dan sukses syaratnya sebagai berikut :
a. Tidak konsumtif dan boros.
b. Harus mengutamakan keberhasilan.
c. Harus mampu bergaul dan bersikap luwes.
d. Harus mampu mengorganisasi diri.
e. Harus berwatak baik.
f. Berpikiran positif, ulet, terampil.
g. Harus mempunyai komitmen tinggi.
h. Berani menanggung resiko
i. Kreatif dan inovatif dalam segala kegiatan proses produksi.
4. Seorang wirausaha harus mempunyai sifat dasar dan kemampuan sebagai berikut :
a. Wirausaha adalah pencipta perubahan.
b. Wirausaha adalah seseorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.
c. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemapanan hidup, kemudian bereksperimen dengan adanya pembaharuan.
Adapun fungsi-fungsi wirausaha sebagai berikut :
a. Mengusahakan inovasi-inovasi baru.
b. Membuka pasar baru.
c. Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain.
d. Memulai produksi jenis barang/jasa baru.
Wirausaha banyak memberikan manfaat bagi pembangunan nasional, antara lain :
a. Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
b. Pelaksana pembangunan bangsa dan Negara.
c. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri.
d. Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.

C. SASARAN KEWIRAUSAHAAN, RUANG LINGKUP DAN FALSAFAH WIRAUSAHA
1. Sasaran kewirausahaan adalah sebagai berikut :
a. Para generasi muda pada umumnya, anak-anak sekolah, anak-anak putus sekolah dan calon para wirausaha.
b. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas pengusaha kecil dan koperasi.
c. Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan kelompok masyarakat.
2. Sedangkan ruang lingkup kewirausahaan meliputi bidang, sebagai berikut :
a. Lapangan agraris
b. Lapangan perikanan
c. Lapangan peternakan
d. Lapangan perindustrian dan kerajinan
e. Lapangan pertambangan dan energi
f. Lapangan perdagangan
g. Lapangan pemberi jasa
3. Beberapa falsafah wirausaha yang perlu dihayati adalah sebagai berikut :
- Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri.
- Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman.
- Kekuatan berusaha datangnya dari tindakannya sendiri bukan dari tindakan orang lain.
- Resiko kegagalan selalu ada, tapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab.
- Adanya keberhasilan usaha setelah mengalami kegagalan.
- Wirausaha yang menghindari resiko rendah tidak ada tantangan dan menjauhi resiko tinggi karena ingin berhasil.
- Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausaha adanya sikap dan tindakan wirausaha.
- Prestasi total sebuah bisnis, terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausahawan.
- Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
- Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahan diri sendiri.

D. MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA
1. Karakteristik Wirausaha
Karakteristik berasal dari kata dasar karakter yang berarti sifat atau watak sehingga dapat dikaitkan dengan wirausaha, karakteristik wirausaha adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas, watak, perilaku, tabiat, dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Agar seseorang wirausahawan dapat sukses maka harus memiliki keterampilan. Adapun keterampilan yang harus dimiliki seseorang wirausahawan adalah :
a. Keterampilan dasar
Keterampilan dasar meliputi :
1) Memiliki mental dan spiritual yang tinggi
2) Memiliki kepribadian yang unggul
3) Pandai berinisiatif
4) Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
b. Keterampilan khusus
Keterampilan khusus ini meliputi :
1) Keterampilan konsep (conceptual skill) adalah keterampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya.
2) Keterampilan teknis (technical skill) adalah keterampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usahanya.
3) Human skill adalah keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama wirausaha.
Bygrave merumuskan 10 sifat dari wirausaha yang terkenal dengan istilah dengan 10 D, yaitu :
a. Dream (mimpi)
Seorang wirausaha mempunyai misi atau keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut.
b. Decisiveness (cepat mengambil keputusan)
Seorang wirausaha dalam melakukan pekerjaannya tidak lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh pertimbangan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis.

c. Doers (pelaku)
Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.
d. Determination (ketetapan hati)
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
e. Dedication (dedikasi)
Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausaha melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah, 1 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan rasa semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
f. Devotion (kesetiaan)
Seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produknya.
g. Detail (rincian)
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
h. Destiny (nasib)
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Wirausaha merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung pada orang lain.
i. Dollars (uang)
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapatkan laba, bonus, atau hadiah.
j. Distribute (distribusi)
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai kesuksesan dalam bidang bisnisnya.
Sedangkan menurut B.Marbun (1993) memiliki pendapat sendiri mengenai karakteristik wirausahawan. Berikut ciri-ciri dan watak wirausahawan menurut B.Marbun :


a. Percaya diri
Meliputi watak :
1) Keyakinan 4) Teguh pendiriannya
2) Ketidaktergantungan 5) Optimisme terhadap pekerjaannya
3) Individualistik
b. Berorientasikan tugas dan hasil
1) Kebutuhan akan prestasi 4) Tekad kerja keras
2) Berorientasikan pada laba 5) Mempunyai dorongan yang kuat
3) Ketekunan dan ketabahan 6) Energik dan inisiatif
c. Pengambilan resiko
1) Kemampuan mengambil resiko
2) Inisiatif 3) Suka pada tantangan
d. Kepemimpinan
1) Bertingkah laku sebagai pemimpin
2) Dapat bergaul dan bekerja sama dengan orang lain
3) Menanggapi saran-saran dan kritik dengan positif
e. Keorisinilan
1) Inovatif dan kreatif 3) Punya banyak sumber dan informasi
2) Fleksibel 4) Serba bisa
f. Berorientasi ke masa depan
1) Pandangan luas ke depan
2) Punya cita-cita

2. Memahami karakteristik wirausahawan
Karakteristik wirausahawan dan keberhasilan usaha selalu berhubungan dengan hal berikut ini :
a. Kerja keras
Artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.


b. Disiplin
Artinya sikap yang selalu tepat waktu dan tepat janji, sehingga orang lain mempercayainya. Modal utama dalam berwirausaha adalah “perolehan kepercayaan dari orang lain”.
c. Realistis
Artinya cara berpikir yang penuh dengan perhitungan yang sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan menjadi angan-angan atau mimpi belaka. Oleh karena itu, apabila memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan realitasnya dan keterlaksanaannya.
d. Mandiri
Artinya sikap tidak menggantungkan keputusan tentang apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya. Sikap percaya diri tumbuh dari adanya rasa percaya pada diri sendiri.
e. Prestatif
Artinya melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain.
f. Komitmen tinggi
Artinya sikap teguh memegang prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta berusaha menyesuaikan perkataan dan perbuatannya.
g. Jujur
Artinya mau dan mampu mengatakan apa adanya. Kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah berarti apabila diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar, jika berjanji dalam bisnis tidak ingkar.
Sikap jujur perlu sekali dimiliki oleh seorang wirausahawan karena akan mendatangkan kepercayaan dari orang lain. Kejujuran dalam kegiatan bisnis, misalnya jujur dalam menimbang barang, membayar hutang, dan lain-lain.

E. PERLUNYA PENGEMBANGAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
Tuntutan zaman yang berubah dengan krisis ekonomi yang menggelobal dengan menghadapi banyak permasalahan yang berupa keterpurukan hidup, pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan. Langkah tepat untuk keluar permasalahan itu adalah dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur (wirausahawan).
Mengapa wirausaha dibutuhkan ? Jawabannya adalah karena sikap mental wirausaha bisa menjadi “motor penggerak” dalam pembangunan negara dalam hal :
- Memajukan ekonomi bangsa dan negara
- Meningkatkan taraf hidup masyarakat
- Ikut mengurangi pengangguran
- Membantu mengentaskan kemiskinan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental wirausaha penting karena dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja sehingga dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan negara-negara miskin seperti kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah.


F. FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN
Keberhasilan dalam hidup pada dasarnya merupakan dambaan setiap orang sehingga orang akan melakukan apa saja untuk mencapainya. Dalam mencapai keberhasilan tersebut, perlu diketahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan.
Dengan semangat kerja yang tinggi dan kreativitas yang luar biasa, seorang wirausaha berkeinginan untuk meningkatkan nilai lebih dan kualitas hidup dirinya dengan menjadi seorang wirausaha. Menjadi wirausaha sukses merupakan idaman banyak orang di dunia ini.
Dalam banyak studi, para peneliti mengidentifikasi karakteristik seorang wirausaha yang berhasil (successful entrepreneur) sebagai berikut :
1. Komitmen, dan ketabahan hati secara total.
2. Bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh.
3. Peluang dan orientasi pada tujuan.
4. Mengambil inisiatif dan tanggung jawab pribadi.
5. Konsisten terhadap pemecahan masalah.
6. Realisme dan mempunyai sense of humor.
7. Mengambil resiko yang telah diperhitungkan dan mencari resiko.
8. Memiliki obsesi untuk mendapatkan dan mendayagunakan peluang.
9. Memiliki kreativitas dan flesibilitas.
10. Memiliki kemampuan leadership.
11. Selalu terbuka untuk bekerja sama.
12. Keinginan untuk belajar dari kegagalan.
13. Memiliki motivasi besar untuk sukses.
14. Berkemauan dan berkemampuan melihat, mengakui dan menghargai potensi pihak atau orang (pesaing) lain.
15. Berorientasi ke masa depan.
Di samping kita mempelajari seorang wirausaha dan suatu bisnis berhasil, kita juga ingin mengkaji mengapa mereka (pengusaha/wirausaha) juga gagal. Seorang pelaku bisnis gagal disebabkan beberapa hal, yaitu :
1. Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman. Mungkin disebabkan kurangnya training atau kurangnya pengalaman manajemen.
2. Kurangnya modal.
3. Kurangnya perhatian penuh terhadap usahanya. Biasanya usaha kecil membutuhkan waktu banyak untuk membangun sebuah kegiatan.
4. Kalah bersaing, penyebabnya karena lemahnya dalam penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna dan sumber daya manusia yang belum berkualitas sesuai dengan tuntutan.
5. Lemahnya sistem kontrol. Karena sering lemahnya sistem kontrol maka sering terjadi pembengkakan biaya dan tidak tercatatnya kegiatan usaha.
6. Lokasi usaha kurang strategis.
7. Masalah pemasaran yang tidak bisa meluas.
8. Bencana alam.
Baik kegagalan ataupun keberhasilan sangat tergantung pada kemampuan mengidentifikasi peluang asli atau peluang awal suatu bisnis, ketika bisnis tersebut dirancang untuk didirikan atau dijalankan. Dalam mengidentifikasi dan mendayagunakan peluang, sejak dari awal harus sudah dirancang dan diperhitungkan produk apa yang akan dijual, bagaimana melayani pasar, dan berapa tinggi atau besar harga barang yang akan ditawarkan kepada konsumen, sehingga diharapkan konsumen membeli produk yang ditawarkan.
TUGAS KELOMPOK
A. Tujuan
Mengenali dan memahami karakteristik wirausaha (entrepreneur).
B. Alat
1. Media massa
2. Media elektronika : Internet
C. Langkah kerja
1. Buatlah kliping tentang kewirausahaan atau bidang-bidang kewirausahaan, misalnya :
a. Bidang jasa, dagang, perikanan, pertanian dan lain-lain.
b. Tentang karakteristik wirausaha yang berhasil maupun wirausaha yang gagal.
 Diskusikan dan berilah komentar !
 Tugas ini dapat dikerjakan secara kelompok.
2. Buatlah satu kelompok, lakukan wawancara terhadap tokoh wirausahawan sukses di lingkungan anda ! Kemudian buatlah resume karakteristik apa saja yang perlu dimiliki sehingga ia menjadi wirausahawan yang sukses. Presentasikan hasil resume tersebut di depan kelas !
Hasil wawancara berupa :
1. Apakah suka duka sebagai seorang wirausaha ?
2. Bagaimana sejarah berdirinya usaha Anda sebagai wirausahawan ?
3. Bagaimana cara atau usahanya sampai menjadi wirausaha yang berhasil ?
4. Produk apa saja yang Anda unggulkan ?
5. Apakah saran-saran wirausahawan tersebut terhadap Anda sebagai calon wirausaha ?

Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara singkat dan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan wirausaha (entrepreneur) ?
2. Apa fungsi utama dari seorang wirausaha ?
3. Sebutkan contoh peluang usaha di bidang jasa !
4. Karakteristik apa saja yang bisa mendukung seseorang bermental wirausaha ?
5. Mengapa wirausaha itu diperlukan dalam pembangunan negara ?
6. Apa sebabnya karakteristik seorang wirausahawan perlu dikembangkan ?
7. Sebutkan contoh orang-orang yang berhasil dalam wirausaha !
8. Sebutkan manfaat adanya seorang wirausaha !
9. Jelaskan mengapa kadang wirausaha mengalami kalah bersaing dalam menjalankan usahanya !
10. Apa maksudnya bahwa kemajuan ekonomi suatu negara banyak juga ditentukan oleh faktor keunggulan yang diciptakan oleh negara yang bersangkutan ?

Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar !
1. Istilah wirausaha dari bahasa perancis yaitu ……
a. entrepreneur d. entrepreneurship
b. intrepreneur e. interoreneurship
c. entreprende
2. Sedangkan kata “usaha” dapat berarti ……
a. kegiatan atau upaya
b. kegiatan bisnis yang komersial
c. kegiatan untuk mencari keuntungan
d. kegiatan non bisnis dan non komersial
e. kegiatan bisnis yang komersial maupun bisnis yang non komersial
3. Dalam menghadapi era perdagangan kita harus mempersiapkan sumber daya manusia yang siap kerja dan mampu ……
a. bersaing dengan dunia bisnis yang lebih luas
b. membuka lapangan kerja baru
c. mempelajari seluk beluk dunia bisnis
d. mendapat modal yang tinggi
e. menerobos pasar dunia
4. Salah satu tujuan kewirausahaan adalah ……
a. meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
b. kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. tidak konsumtif dan boros
d. menjadi contoh anggota masyarakat
e. para pengusaha kecil penghasil uang
5. Partner pemerintah dalam menanggulangi pengangguran adalah ……
a. pendidik
b. rakyat
c. wakil rakyat
d. wirausaha
e. pemerintah daerah
6. Berikut yang bukan merupakan sasaran kewirausahaan ……
a. anak-anak putus sekolah
b. pedagang
c. anak-anak SMK
d. para pegawai
e. para lansia
7. Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang wirausaha adalah ……
a. mempunyai modal yang sangat besar
b. mempunyai rekan kerja yang banyak dan terpercaya
c. berani menghadapi segala resiko yang akan menimpanya
d. mampu bersaing dengan orang lain yang bergerak di bidang yang sama
e. bersedia bekerja keras dan bertanggung jawab atas pekerjaanya
8. Contoh keterampilan dasar yang memiliki kepribadian unggul adalah ……
a. mempunyai suatu cara
b. mempunyai kemampuan yang kuat
c. mampu merumuskan tujuan hidup
d. perjuangan tak mengenal lelah
e. memiliki pandangan formal
9. Di bawah ini adalah manfaat wirausaha bagi masyarakat ……
a. membudayakan sikap perilaku dan kemampuan kewirausahaan
b. mampu bekerja secara tekun, teliti, dan produktif
c. mendidik masyarakat agar hidup efisien dan tidak boros
d. kemampuan berkarya mandiri
e. meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas
10. Dalam menghadapi perdagangan bebas, kebutuhan yang paling mendesak adalah……
a. menambah permodalan
b. meningkatkan pinjaman luar negeri
c. mempersiapkan sumber daya manusia yang siap kerja
d. meningkatkan manajemen perusahaan
e. meningkatkan kualitas barang-barang ekspor
11. Berikut ini yang bukan karakteristik wirausaha yang perlu dikembangkan dan dimiliki wirausaha adalah ……
a. berpikir positif dan bertanggung jawab
b. tidak ingkar janji dan tepat waktu
c. tidak peka terhadap kebutuhan orang lain
d. dapat mengendalikan emosi
e. memperhitungkan resiko
12. Akibat adanya kemandirian dan realitas berarti wirausahawan akan dapat ……
a. menentukan kegiatan usahanya atas kemampuan sendiri
b. menitikberatkan pada tugas yang diembannya
c. mencapai tujuan yang diinginkan
d. mengatasi hambatan-hambatan yang ada
e. bersaing dengan wirausahawan yang lain
13. Berikut ini yang tidak termasuk dalam syarat-syarat berwirausaha agar berhasil adalah.…
a. mempunyai kemauan dan bekerja keras
b. harus supel dan bergaul
c. mempunyai keyakinan dalam bekerja
d. merasa benar sendiri
e. bersedia menanggung resiko
14. Ketika usaha yang dijalankan mengalami kegagalan/kebangkrutan, seorang wirausaha akan bangkit lagi untuk memulainya. Hal ini dikarenakan mereka memiliki sikap mental, yaitu ……
a. kerja keras
b. mandiri
c. realitas
d. prestatif
e. komitmen tinggi
15. Hal yang patut dilakukan untuk mengubah sikap yang baik adalah ……
a. lebih baik berbuat kreatif dari pada berpikir kritis
b. supel dalam pergaulan dan yakin akan pekerjaan yang akan dilakukan
c. menggunakan proses pikir yang positif
d. berjuang tidak mengenal lelah
e. kemauan keras
16. Yang bukan termasuk contoh lapangan pemberian jasa adalah ……
a. tempat memandikan hewan ternak
b. pencucian berbagai macam jenis pakaian
c. penitipan anak
d. penetasan ikan
e. asuransi
17. Keuntungan menjadi wirausahawan diantaranya ……
a. mampu bergaul dan bersifat luwes
b. dapat memerintah bawahan semau kita
c. belajar dari pergaulan
d. terbuka peluang kesempatan untuk menjadi bos di perusahaan sendiri
e. terbuka kesempatan untuk mengenal banyak orang
18. Syarat-syarat menjadi wirausahawan yang baik dan sukses adalah ……
a. terampil, berpikir positif, dan ulet
b. berwatak baik dan tinggi
c. memiliki semangat tinggi
d. mampu mengorganisasi sendiri
e. semua jawaban benar
19. Melakukan segala sesuatu berdasarkan kemampuan dan kekuatan sendiri melalui pembuatan program sampai pelaksanaan oleh wirausahawan adalah ……
a. teliti
b. mandiri
c. mengenal potensi diri
d. berpedoman pada program
e. manajemen yang baik
20. Kebiasaan yang harus dihindari oleh seorang wirausahawan adalah ……
a. percaya diri
b. produktif
c. inovatif
d. bermalas-malasan
e. disiplin waktu
21. Di bawah ini dapat dikatakan sebagai wirausahawan adalah ……
a. orang yang mempunyai usaha
b. orang yang mempunyai perusahaan
c. orang yang mempunyai sebuah profesi
d. orang yang mempunyai ciri-ciri dan karakteristik wirausaha
e. orang yang mempunyai keahlian dan mampu menciptakan lapangan kerja
22. Yang bukan kegiatan lapangan perikanan adalah ……
a. pemeliharaan ikan
b. penetasan ikan
c. makanan ikan
d. pengangkutan ikan
e. pengawetan ikan
23. Di bawah ini yang bukan merupakan bidang kewirausahaan lapangan pengrajin adalah pengolahan hasil ……
a. pertanian
b. perikanan
c. pertambangan
d. peternakan
e. perkebunan
24. Melatih disiplin dapat dilakukan dengan ……
a. memenuhi semua keinginan hati
b. membatasi keinginan-keinginan
c. mendahulukan kewajiban dari pada hak
d. melakukan sesuatu apabila dapat hadiah
e. menunda-nunda pekerjaan
25. Berikut ini yang berarti bahwa seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya adalah ……
a. dream d. destiny
b. devotion e. determination
c. dedication
26. Menurut Bygrave uang bukanlah sebagai tujuan wirausahawan, tetapi uang dianggap sebagai ……
a. sasaran usahanya
b. motivasi dalam berbisnis
c. ukuran kesuksesan bisnisnya
d. Sesuatu yang didapatkannya
e. Bayaran atas usaha yang dilakukannya
27. Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba dan tekad kerja keras adalah ciri wirausaha yang ……
a. berani mengambil resiko
b. berorientasi pada masa depan
c. berorientasi pada tugas dan hasil
d. keorisinilan
e. berorientasi pada pekerjaan

28. Seseorang yang percaya diri akan muncul watak ……
a. pesimis d. rendah hati
b. sombong e. optimisme
c. mengetahui
29. Yang bukan Penyebab kegagalan dalam berwirausaha adalah ……
a. lemahnya pemasaran
b. tidak ada perencanaan matang
c. bakat tidak cocok
d. kurang pengalaman
e. berinovatif
30. Keberhasilan usaha disebabkan oleh hal-hal ……
a. sulit menerima kritik dan saran
b. berpikir tidak logis
c. ingin cepat kaya
d. keturunan pengusaha sukses
e. kerja keras dan disiplin tinggi

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Bagaimana peranan wirausaha dalam pembangunan di Indonesia !
2. Bidang usaha apa yang dapat digeluti wirausahawan ?
3. Sebutkan siapa saja yang memerlukan pendidikan kewirausahaan !
4. Karakteristik wirausahawan diantaranya yaitu “mandiri”. Jelaskan maksudnya ?
5. Sebutkan beberapa karakteristik yang perlu dikembangkan bagi seorang wirausahawan !
6. Mengapa wirausaha harus bekerja keras ?
7. Bagaimana pendapat Anda adanya “unit produksi” di Sekolah Menengah Kejuruan ?
8. Jelaskan keuntungan berbuat jujur dalam berwirausaha !
9. Jika ingin berhasil dalam berwirausaha persyaratan apa saja yang harus dimiliki !
10. Sebutkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan wirausahawan !

Share KLIK DISINI UNTUK MELANJUTKAN......

MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA


MATERI PEMBELAJARAN
Dalam mengembangkan semangat kewirausahaan perlu memiliki sikap inovatif, kreatif dan bekerja efektif dan efisien. Hal ini dapat sebagai faktor pendorong terwujudnya keberhasilan bagi seorang wirausaha. Uraian berikut akan membahas tentang inovatif, kreatif, dan bekerja secara efisien dan efektif dalam hubungannya dengan upaya menumbuhkan semangat.


A. INOVATIF
1. Pengertian Inovatif
Orang yang sudah terjun dalam dunia bisnis harus mempunyai jiwa dan semangat kewirausahaan untuk mendukung keberhasilan dalam bisnisnya. Oleh karena itu sangat diperlukan orang-orang yang bersifat kreatif dan inovatif.
Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat dijual dan merupakan hal atau terobosan baru.
Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausahawan merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.
Contoh :
Seorang wirausaha bergerak dalam bidang jasa boga yang ingin sukses selalu berusaha berinovatif dalam hal bentuk, rasa, kemasan, atau bahan baku yang dipakai, dan lain-lain.

2. Pentingnya Inovatif
Apabila wirausahawan ingin sukses dan terus dapat menjalankan usahanya, ia harus membuat produk-produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru sebab dalam dunia bisnis pada zaman sekarang produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya inovatif tidak akan berkembang dan tidak akan mungkin sukses dalam berwirausaha. Keterlambatan berinovasi dalam produk dan pelayanan akan mengakibatkan kegagalan bagi seorang wirausaha. Dengan adanya bisnis akan membawa perkembangan dan perubahan dalam otonomi (Joseph Schumpeter).
Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, antara lain :
a. Berorientasi kepada tindakan untuk selalu berinovasi.
b. Membuat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan.
c. Memulai membuat produk dengan inovatif yang terkecil.
d. Menentukan tujuan dalam berinovatif.
e. Menjalankan uji coba dan revisi.
f. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman.
g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovatif.
h. Menghargai karyawan yang mempunyai gagasan dalam berinovatif.
i. Mempunyai keyakinan dan bekerja dengan penuh inovatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan inovatif seseorang wirausahawan adalah keinginan untuk berprestasi, pemasaran, resiko, pendidikan, pengalaman dan lain sebagainya. Adanya inovatif yang berasal dari orang lain akan memicu seseorang untuk berusaha agar bisnisnya berhasil.

3. Menerapkan Kemampuan Berinovatif
Seorang wirausahawan yang berinovatif tinggi dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis. Kombinasi tersebut menjadi bekal penting bagi keberhasilan di dalam berwirausaha. Menurut Koratko (1955), ada 4 jenis proses penerapan kemampuan inovatif, yaitu :
a. Invensi (penemuan) merupakan penemuan produk atau jasa yang merupakan proses yang benar-benar baru.
Contoh : Penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara, penemuan pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell, lampu pijak oleh T.A. Edison.
b. Ekstensi (pengembangan) merupakan pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa, atau proses yang ada.
Contoh : Pengusaha restoran MC. Donald’s yaitu Raynoc.
c. Duplikasi (penggandaan) merupakan replikasi kreatif atas konsep yang telah ada.
Contoh : Walmart (Departement Store).
d. Sintesis merupakan kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi baru.
Contoh : Merril Lyuch (Lembaga Keuangan) dan Fred Smith (Federal Express).
Faktor-faktor yang mendukung tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif menurut James Brian Quinn (1945) adalah sebagai berikut :
a. Iklim dan visi
Perusahaan yang inovatif mempunyai visi yang singkat dan jelas, serta memberi dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovatif.
b. Orientasi pasar
Perusahaan yang inovatif melandaskan visi mereka dengan kenyataan yang ada di pasar.
c. Organisasi yang tetap datar dan kecil
Kebanyakan perusahaan yang inovatif berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta tim proyek yang terkecil.
d. Proses belajar interaktif
Di dalam suatu lingkungan yang inovatif, proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional dalam suatu perusahaan.
Dalam hubungan dengan bisnis, inovasi dapat dilakukan dengan terhadap :
- Produk, seperti : design/bentuk, corak/warna, rasa, ukuran, manfaat, keunggulan, kemudahan penggunaan.
- Atribut produk, seperti : harga, distribusi, kemasan, merk, promosi, pelayanan dan cara pembelian.

4. Prinsip-Prinsip Inovasi
a. Prinsip Keharusan
1) Keharusan menganalisis peluang
Semua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis. Tujuannya adalah mencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang akan dilakukan.
2) Keharusan memperluas wawasan
Makin banyak hal-hal baru yang kita dapat maka makin mudah bagi kita untuk mencari gagasan yang inovatif, memperluas wawasan dapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca, mendengar dan merasakan.
3) Keharusan untuk bertindak efektif
Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaan sehingga timbul pernyataan “hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tidak berpikir sebelumnya”.


4) Keharusan untuk tidak berpikir muluk
Memiliki impian yang besar memang bagus, hal ini merupakan sumber inspirasi untuk melakukan sebuah inspirasi. Tetapi akan lebih baik jika dari hal-hal yang lebih kecil dahulu.
b. Prinsip larangan
1) Larangan untuk berlagak pintar
2) Larangan untuk rakus
3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh ke depan
5. Mengembangkan Cara Berpikir Inovatif
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir secara inovatif tetapi kemungkinan ini hanya berkemauan keras untuk mengembangkan kemampuannya tersebut menjadi suatu keberhasilan. Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif, dapat dilakukan dengan cara-cara berikut :
a. Membiasakan memiliki kemampuan
b. Memperkaya sumber ide
c. Membiasakan diri menerima perbedaan dan perubahan
d. Menumbuhkan sikap empati
e. Merupakan kemampuan inovatif

6. Menerapkan Kemampuan Inovatif Dalam Pola Asuh Di Sekolah
Untuk mampu berinovatif di lingkungan sekolah siswa diharapkan bisa mencari hal-hal yang bisa memberikan ide-ide segar atau menambah pengetahuan dengan cara :
a. Mengunjungi secara rutin perpustakaan sekolah atau pergi ke took buku untuk mencoba mencari buku-buku yang memberikan ide-ide baru. Juga biasakan memperbanyak daftar pustaka untuk tugas makalah yang diberikan oleh guru. Ini akan memperkaya wawasan.
b. Usahakan bersikap aktif saat diskusi di kelas. Ungkapkan pendapat tidak perlu merasa malu, segan, juga jangan merasa tersinggung atau marah jika ada teman menyanggah pendapat yang kita ajukan. Ini akan melatih kita untuk menerima perbedaan pendapat.
c. Gunakan waktu istirahat untuk berdiskusi dengan teman-teman tentang keadaan saat ini. Munculkan gagasan-gagasan yang terlintas untuk menghadapi keadaan. Jangan takut untuk ditertawakan. Ini akan melatih kita membangun impian-impian besar yang didasarkan pada kebutuhan.




B. KREATIVITAS
1. Pengertian Kreativitas
Nasib buruk dan sial jangan sampai kita biarkan mengganggu pikiran kita. Arahkan pandangan kita pada masa depan yang gemilang. Kegelapan yang suram harus kita ubah menjadi lebih cerah, produktif, dan penuh kreatif. Cara berpikir positif mengarahkan pada hal-hal yang baik dan sesuatu yang buruk itu harus dipandang sebagai pengalaman dan guru yang terbaik. Cara berpikir demikian kita katakan cara kreatif dan produktif.
Dengan demikian apa yang dimaksud dengan kreativitas kreatif itu ? Conny Setiawan (1984) menjelaskan kreativitas adalah sebagai berikut :
- Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu produk yang baru.
- Kreativitas kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Menurut A. Roe ( Kao.1989:15-16) manusia kreatif mempunyai ciri-ciri :
a. Keterbukaan dalam pengalaman,
b. Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,
c. Keingintahuan,
d. Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan,
e. Dan menerima perbedaan,
f. Percaya pada diri sendiri,
g. Tekun,
h. Berani mengambil resiko,
i. Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok.

E. Ugene Raudsepp, (1983, Profile of the Creative Individual, Creative Computing) menambahkan syarat-syarat seorang disebut kreatif, antara lain :
a. sensitivitas kepada persoalan,
b. kesiapan dan kemampuan untuk menghasilkan sejumlah ide-ide besar,
c. fleksibilitas
d. keaslian
e. mau mendengarkan perasaan-perasaan orang lain
f. keterbukaan terhadap fenomena di bawah sadar
g. motivasi
h. bebas dari ketakutan atas kegagalan
i. kemampuan untuk berkonsentrasi
j. berpikir dengan berbagai image
k. kepandaian memilih




2. Pentingnya Kreativitas
Seorang wirausahawan perlu melakukan kreativitas karena :
a. Keberhasilan dalam persaingan bisa diperoleh dengan mengembangkan daya kreatif.
b. Kreatifitas merupakan sumber yang berharga dan harus dipelihara serta jangan disia-siakan.
c. Tantangan baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas baru.
d. Kreativitas adalah gagasan yang tidak diramalkan datang dan perginya serta memiliki keunikan yang tinggi.

3. Melatih Kreativitas Melalui Kegiatan
Agar lebih jelas di bawah ini diberkan contoh melatih kreativitas seseorang :
a. Seorang siswi SMK di sekolah membuat kejutan dengan membuat kue dengan resep baru sebagai hasil eksperimennya.
b. Siswa SMK jurusan tata kecantikan mencoba untuk membuat baki lamaran dengan hiasan yang baru dan model yang bermacam-macam.
c. Siswa menyusun batang korek/stick es cream untuk dibuat menjadi gedung, mobil, lampion, motor dan lain-lain.
d. Seorang membuat keset dari kain percak.
Berdasarkan penelitian, kreativitas dapat didefinisikan menjadi 3 tipe kreativitas yang berbeda, yaitu :
a. Menciptakan
Menciptakan adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
b. Modifikasi sesuatu
Dalam memodifikasi sesuatu, orang mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain.
c. Mengkombinasikan
Mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.

4. Menerapkan Kemampuan Kreativitas
Banyak hal dapat dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan kreativitas para calon wirausaha. Diantaranya sebagai berikut :
a. Menggunakan akal
Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analisis terhadap pengetahuan, evaluasi, dan tahap-tahap implementasi. Jadi seorang wirausaha yang ingin lebih kreatif, syaratnya harus melatih diri dan mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan usaha.
b. Hapus perasaan ragu-ragu
Penghambat pemikiran kreatif diantaranya ragu-ragu terhadap pemikiran ide-ide positif. Oleh karena itu agar kreativitas seseorang calon wirausaha dapat berkembang maka hapuslah perasaan ragu-ragu itu dan berpikirlah secara positif.
c. Mengenali lingkungan
Untuk membantu meningkatkan kreativitas para calon wirausaha dapat dilakukan dengan cara pandang yang statis terhadap lingkungan yang telah ada. Caranya adalah wirausaha mengenali hubungan yang baru dan berbeda.
d. Mengembangkan perspektif fungsional
Seorang wirausaha yang kreatif akan dapat melihat teman-temannya, sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menjelaskan serta menyelesaikan suatu pekerjaanya.
Beberapa kebiasaan mental jelek yang dapat menghambat kreativitas wirausaha diantaranya :
a. Pemikiran kemungkinan (probabilitas)
Guna memperoleh keamanan dalam membuat keputusan, seorang wirausaha cenderung percaya kepada teori kemungkinan. Apabila berlebihan maka hal ini akan menghambat seseorang dalam kenyataan yang sebenarnya tengah dihadapi. Dalam kreativitas sering kali seseorang wirausaha mencari kesempatan yang hanya akan datang sekali saja dalam hidupnya.
b. Stereotype
Dalam hal ini sudah ada ketentuan atau karakteristik tertentu untuk suatu hal. Begitu pula halnya kesuksesan yang dapat diraih. Karena keterbatasannya, seorang wirausaha ingin melakukan sesuatu hal karena stereotype ini akan terlunasi cara pandang dan persepsinya terhadap kemungkinan lain sebenarnya dapat diraih.
c. Pemikiran lain
Sejalan dengan pesatnya perkembangan kehidupan seorang wirausaha banyak terpenuhi oleh hal-hal yang tidak pasti dan meragukan. Banyak orang yang mengira dengan kenyataan-kenyataan yang dihadapinya. Bagi orang yang kreatif, lebih baik menerima keadaan tersebut dalam hidupnya, bahkan mereka sering menemukan sesuatu yang berharga dalam kondisi tersebut.
d. Mencari selamat
Dalam mencari kehidupannya, orang akan cenderung menghindari resiko misalnya resiko kegagalan. Bahkan dianggap sebagai permainan yang menarik dan dapat dijadikan guru untuk keberhasilan di masa yang akan datang.
Untuk membantu menerapkan kemampuan kreatif seseorang, dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Rileks
Beberapa cara atau teknik rileks adalah dengan meditasi, mendengarkan alunan musik, mendengarkan humor, rekreasi, dan berhenti sejenak memikirkan permasalahan.
b. Melatih otak
Mengeluarkan semua gagasan tanpa harus menyebut pemecahannya terlebih dahulu, latihan konsentrasi dan memikirkan cara menyelesaikan masalah-masalah pribadi.
c. Menentukan keinginan
Kamu harus memahami permasalahannya sebelum mencoba memecahkannya, mengumpulkan fakta-faktanya dan mencoba mengidentifikasi fakta-fakta yang paling penting.
d. Cara mengatasi masalah
Hal ini dapat dilakukan dengan mematok waktu untuk memfokuskan pada tahap merencanakan, menyusun sub tujuan, mengingat kembali masalah-masalah yang serupa. Bagaimana memecahkan permasalahannya ? Caranya pergunakanlah analogi-analogi, strategi pemecahan yang berbeda, baik secara verbal, visual, matematis atau diagram-diagram, selanjutnya harus percaya pada intuisi dan bermainlah pada gagasan-gagasan yang positif.
e. Cara melakukan sesuatu dengan baik
Cara ini melibatkan upaya-upaya secara orisinil, menjaga keterbukaan pikiran dan menunda menggunakan cara-cara biasa dalam mengerjakan sesuatu.
Berdasarkan analisis Guilfold, disebutkan ada lima faktor sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir positif :
a. Kelancaran (fluency)
Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
b. Keluwesan (Fleksibility)
Kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
c. Keaslian (Originality)
Kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara asli dan tidak klise.
d. Penguraian (Elaboration)
Kemampuan untuk menguraikan suatu secara lebih rinci.
e. Perumusan kembali (Redefinition)
Kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.

5. Hambatan Dalam Berpikir Kreatif
Hambatan utama yang dihadapi untuk berpikir kreatif adalah adanya pembatasan-pembatasan dalam berpikir. Pembatasan-pembatasan tersebut adalah pembatasan situasi dan pembatasan mental.
Pembatasan situasi adalah pembatasan yang nyata misalnya keterbatasan uang, umur, waktu, fisik, pendidikan dan norma dalam masyarakat. Semua itu adalah fakta yang membatasi proses berpikir kreatif seseorang.
Pembatasan mental adalah pikiran-pikiran yang membatasi proses berpikir kreatif seseorang. Misalnya kekhawatiran tentang dana terbatas, waktu yang tidak cukup, pihak lain yang enggan membantu dan sebagainya.

6. Berpikir Positif
Berpikir positif adalah selalu mengarahkan dan menekankan kepada hal-hal yang positif, yaitu dengan melihat dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang menguntungkan dan menyenangkan terhadap setiap hal yang dilihat dan dihadapi.
Motto yang harus benar-benar diperhatikan adalah 3 H yaitu ; Head, Hand, Heart. Bekerja dengan pikiran sehat, tangan yang terampil dan hati yang luhur adalah sebagian dari keimanan terhadap Tuhan. Betapa bahagianya orang yang dapat melaksanakan ke tiga hal tersebut.
Membiasakan diri berpikir positif akan membuat seseorang :
a. Membuat seseorang tangkas dan sigap dalam melaksanakan tugas, pandai merebut kesempatan dan bahagia dalam hidupnya.
b. Tidak akan dihinggapi berbagai sikap mental negatif seperti iri, dengki dan malas.
c. Menumbuhkan berbagai ide baru yang positif.
Seseorang yang berpikir positif akan selalu berpikir bahwa segala sesuatu itu pasti ada gunanya sehingga cara berpikir ini mengarahkan orang untuk menjadi orang yang kreatif, dinamis dan maju.

C. BERPIKIR EFEKTIF DAN EFISIEN
1. Pengertian
Efektif adalah mencapai sasaran sesuai rencana, sedangkan efisien artinya perbandingan terbaik antara usaha dan hasil (usaha tertentu untuk mencapai hasil tertentu).
Bekerja efektif dan efisien adalah bekerja yang mencapai hasil tertentu sesuai dengan hasil yang direncanakan dengan pengorbanan tertentu pula (waktu, tenaga, pikiran, biaya dan ruang).
Beberapa unsur penunjang bekerja efektif dan efisien, yaitu :
a. Ketetapan ; tepat dalam membuat rencana, menentukan sasaran, memilih, menggunakan metode, mengukur dan sebagainya.
b. Kecermatan ; cermat dalam memilih, mengerjakan pekerjaan, dan lain-lain.
c. Kecepatan ; cepat dalam menangkap kebutuhan konsumen, memperoleh informasi dan sebagainya.
d. Penghematan ; hemat dalam menggunakan waktu, tenaga dan biaya.
e. Keselamatan ; Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan selamat sehingga tidak menjadi resiko yang harus ditanggung dan dibiayai.

2. Pentingnya Latihan Bekerja Efektif Dan Efisien
Pentingnya menanamkan pekerjaan efektif dan efisien melalui latihan adalah sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan kemampuan bekerja secara efektif dan efisien,
b. Untuk mengurangi pengawasan dalam bekerja,
c. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
d. Untuk mengembangkan rasa kesetiakawanan,
e. Untuk mengembangkan sikap para pegawai yang positif,
f. Untuk mengembangkan dan memupuk kemampuan berprakarsa,
g. Untuk mengembangkan daya kreativitas,
h. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi.

3. Manajemen Waktu Sebagai Bagian Dari Cara Kerja Yang Efektif dan Efisien
Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien dan menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan para wirausaha. Bahkan dapat dikatakan bahwa keberhasilan dari wirausaha dalam berbisnis juga dipengaruhi oleh kemampuannya dalam memanajemen waktunya.
Agar para wirausaha dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, dapat memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk membantu memanajemen waktunya.
a. Apakah telah mengadakan pembagian waktu menurut semestinya ?
b. Apakah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan tepat objek dan tepat waktu ?
c. Untuk apa waktu-waktu yang akan datang digunakan ?
d. Apakah telah menggunakan waktu yang ada ?
e. Apakah telah membuang waktu dengan sia-sia ?
f. Berapa lama waktu yang digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat ?
g. Bagaimana harus membagi waktu agar bermanfaat ?
Berikut beberapa petunjuk untuk menggunakan dan mendayagunakan waktu secara efektif dan efisien :
a. Buatlah perencanaan usaha atau bisnis dan kegiatan-kegiatan untuk mencari tujuan.
b. Biasakanlah untuk membagi dan menepati waktu dalam kehidupan sehari-hari.
c. Sadarilah bahwa waktu sangat berharga untuk mengisi kehidupan dengan berkarya dan berprestasi.
d. Renungkanlah dan rumuskan hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup.
e. Jangan suka menunda-nunda pekerjaan.
f. Kenalilah kondisi penyesuaian diri terhadap waktu.
g. Melatih kedisiplinan dalam setiap melaksanakan kegiatan yang telah dijadwalkan.
h. Untuk memperkuat disiplin, usahakanlah membiasakan diri bekerja dengan konsentrasi penuh.
i. Manfaatkanlah waktu-waktu senggang untuk kegiatan-kegiatan yang berguna bagi hidup ini, baik untuk belajar, bisnis, memperkaya pengalaman, maupun untuk mengerjakan kegiatan lainnya.
j. Bekerjalah di dalam batas-batas kemampuan fisik dan psikis.
k. Manfaatkanlah waktu jam makan sebaik-baiknya untuk menjalin hubungan kekeluargaan, dapat bertukar pikiran, serta merancang kegiatan-kegiatan yang efektif dan efisien bagi kepentingan bisnis.
l. Sedapat mungkin hindarilah kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas-tugas.

Tugas Kelompok
Kerjakanlah tugas-tugas berikut !
1. Carilah artikel yang berisi tentang :
a. Kegiatan wirausaha yang sukses
b. Kegiatan usaha bagi pemula
2. Diskusikan artikel tersebut bersama kelompok Anda !



Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas !
1. Berdasarkan penelitian, kreativitas dapat diidentifikasi menjadi 3 tipe yang berbeda. Sebutkan ketiga tipe tersebut !
2. Bagaimanakah cara yang dapat digunakan untuk menerapkan dan meningkatkan kreativitas calon wirausaha ?
3. Hal-hal apa sajakah yang dapat merintangi kreativitas ?
4. Hal-hal apa saja yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan dalam berinovasi produk dan pelayanannya ?
5. Apa yang terjadi jika wirausaha terlambat dalam berinovasi dalam produk dan pelayanan ?
6. Mengapa seorang wirausaha melakukan kreativitas ?
7. Berdasarkan penelitian, kreatifitas dapat diidentifikasikan menjadi tiga tipe kreativitas yang berbeda. Sebutkan ketiga tipe tersebut ?
8. Hal-hal apa sajakah yang dapat merintangi kreativitas usaha ?
9. Mengapa setiap perusahaan pasti membutuhkan karyawan yang kreatif dan inovatif ?
10. Mengapa teknologi ikut berperan serta dalam peningkatan kemampuan berinovatif ?

















Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!
1. Suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan disebut……
a. kreatif d. imajinasi
b. inovatif e. gagasan finansial
c. inisiatif
2. Supaya berhasil dan mampu menyesuaikan situasi dan kondisi bisnis saat ini, seorang wirausaha harus mampu…...
a. memperbanyak modal
b. menghasilkan barang yang banyak
c. menyesuaikan dengan lingkungan
d. kreatif dan inovatif
e. menarik rekan kerja yang banyak
3. Salah satu dasar untuk meningkatkan kemampuan inovasi produk pelayanan adalah……
a. menemukan gagasan baru
b. dengan manajemen yang baik
c. menjalankan uji coba atau revisi
d. menambah karyawan baru
e. memperbanyak jumlah produksi
4. Wirausahawan yang mengalami kegagalan dalam bisnis, biasanya dikarenakan……
a. kurangnya dana untuk usaha
b. terlambat berinovasi dalam produk dan pelayanan
c. kebijaksanaan pemerintah
d. gagal menghadapi pesaing
e. tenaga kerja tidak berkualitas
5. Jika perusahaan ingin berumur panjang dalam menjalankan usahanya, wirausahawan harus memandang inovasi sebagai……
a. proses yang sederhana
b. hal yang menyulitkan
c. proses yang berjalan sementara
d. proses yang berkesinambungan
e. proses yang membutuhkan dana banyak

6. Inovasi yang berhasil adalah inovasi yang……
a. spesifik dan mempunyai keuntungan yang besar
b. mempunyai tujuan yang banyak
c. beraneka ragam
d. spesifik jelas dan desainnya dapat diterapkan
e. menghasilkan produk yang banyak
7. Inovator-inovator yang berhasil adalah mereka yang tidak berfokus pada resiko, tetapi berfokus pada……
a. hasil atau produk d. masa depan
b. strategi e. peluang
c. keuntungan
8. Beberapa larangan yang penting dalam berinovasi adalah……
a. harus sederhana dan difokuskan
b. jangan berlagak pintar
c. mempunyai tujuan yang sistematis
d. menganalisis peluang
e. berdasarkan pengetahuan
9. Tidak ada perusahaan yang bisa tergantung pada produk yang telah dihasilkan. Jika perusahaan ingin berumur panjang maka harus memandang inovasi sebagai……
a. hal yang menyulitkan
b. proses yang berjalan sekilas
c. proses yang sederhana
d. proses yang banyak membutuhkan dana
e. proses yang berkesinambungan
10. Mereka yang mengalami kegagalan bisnis disebabkan oleh……
a. kurangnya promosi
b. kurangnya dana berproduksi
c. terlambat dalam inovasi produk dan pelayanan
d. tidak mampu bersaing di pasaran
e. peraturan yang terlalu ketat


11. Kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan seperti pegadaian, asuransi, termasuk penerapan kemampuan inovatif……
a. adaptasi d. ekstensi
b. duplikasi e. invensi
c. sintesis
12. Penemuan produk dan jasa yang benar-benar sebelumnya ada di masyarakat disebut……
a. adaptasi d. ekstensi
b. duplikasi e. invensi
c. sintesis
13. Salah satu contoh wirausahawan dalam meningkatkan kemampuan berinovatif adalah……
a. mengeluarkan gagasan baru dalam penerimaan karyawan
b. memberikan gaji yang besar bagi karyawan
c. mempersiapkan instrumen untuk menyaring karyawan yang memiliki kreativitas yang tinggi
d. membuat perencanaan
e. mencari izin usaha
14. Adanya inovatif terhadap produk akan membawa adanya perkembangan dan……
a. kemajuan teknologi
b. perubahan dalam ekonomi
c. keuntungan yang sebanyak-banyaknya
d. kemajuan manusia
e. harapan orang-orang
15. Orientasi pasar dalam penerapan kemampuan inovatif harus berdasarkan pada……
a. misi perusahaan
b. visi dengan kenyataan pasar
c. harapan terakhir
d. proses produksi perusahaan
e. selera konsumen
16. Berpikir secara luas dan luwes sehingga mampu menggabungkan ide-ide atau gagasan yang sudah pernah ada menjadi gagasan baru, merupakan pengertian dari berpikir……
a. regresif d. realistis
b. kreatif e. konseptual
c. positif
17. Langkah pertama untuk mengembangkan daya pikir kreatif adalah dengan……
a. mengubah sikap mental
b. berani menghadapi resiko
c. menumbuhkan rasa percaya diri
d. banyak berdoa
e. meminta nasehat kepada wirausahawan
18. Seseorang dikatakan kreatif apabila dia memiliki……
a. kekayaan
b. kemandirian
c. gagasan baru yang diwujudkan
d. kredibilitas
e. pengalaman
19. Pemikiran kreatif berhubungan langsung dengan……
a. peluang usaha yang menguntungkan perusahaan
b. keinginan yang besar
c. penambahan nilai, penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis
d. intelegensi dari perusahaan
e. banyak persaingan yang dihadapi
20. Bangsa yang terkenal di dunia karena kreativitas tinggi dengan menciptakan produk-produk berkualitas tinggi adalah……
a. Korea d. Jepang
b. Canada e. Australia
c. Amerika
21. Orang-orang sukses mendominasi dunia bisnis atau perdagangan karena mereka……
a. tipe pekerja keras, ulet, bersemangat tinggi dan sangat kreatif
b. tingkat intelegensi mereka rata-rata sangat tinggi
c. memiliki modal/dana yang besar hasil dari penjajahan di masa lalu
d. memiliki rasa percaya diri yang besar
e. terbiasa makan makanan yang bergizi tinggi seperti jenis ikan dan sayuran




22. Cara menerapkan dan meningkatkan kreativitas para calon wirausaha……
a. banyak tidur
b. hapus perasaan ragu-ragu
c. perencanaan yang matang
d. mengenali diri sendiri
e. berdiskusi
23. Proses kreativitas meliputi pemikiran yang logis dan analisis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap-tahap implementasi, berarti calon wirausahawan harus……
a. menggunakan akal
b. hapus perasaan ragu-ragu
c. mengenali lingkungan
d. mengembangkan perspektif fungsional
e. berpandangan positif
24. Agar konsumen tidak bosan, maka wirausahawan membuat bentuk pakaian dengan model yang berbeda dari waktu ke waktu ditampilkan. Hal ini disebut……
a. menciptakan d. deferensiasi
b. memodifikasi e. diversifikasi
c. kombinasi
25. Segala sesuatu dapat dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatu dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan selamat disebut……
a. efektif d. inovatif
b. fleksibel e. kreatif
c. efisien
26. Dengan biaya sekecil-kecilnya tanpa adanya pemborosan dalam bidang pekerjaan apapun disebut ……
a. Tepat d. selamat
b. Cepat e. tangkas
c. hermat
27. Salah satu pentingnya menanamkan pekerjaan efektif dan efisien adalah ……
a. mempunyai kemampuan berkomunikasi dalam bisnis
b. mempunyai semangat juang tanpa putus asa
c. untuk meningkatkan kemampuan bekerja efektif dan efisien
d. mempunyai semangat etos kerja tinggi
e. mempunyai proses berpikir negatif
28. Contoh perilaku pembinaan bekerja secara efektif dan efisien adalah ……
a. melakukan kegiatan rutin dengan tepat waktu
b. melakukan transaksi jual beli
c. direct selling
d. bekerja sama
e. melobi ke perusahaan
29. Wirausahawan bekerja berdasarkan pada ……
a. orang lain
b. rasa ragu-ragu
c. kemauan sendiri
d. tanggung jawab kurang
e. semangat yang kurang
30. Proses membuat keputusan dari tidak ada menjadi ada disebut ……
a. mengkombinasi d. produktivitas
b. memodifikasi e. inovasi
c. menciptakan
31. Yang bukan saran-saran yang dapat menolong mengurangi resiko ditolaknya kreativitas anda adalah ……
a. kemukakan ide Anda sedikit demi sedikit
b. coba uraikan dan utarakan ide kreatif kepada teman Anda kepada orang lain
c. jika ide kreatif Anda sudah pasti, baru Anda tulis
d. Pilihlah tempat dan waktu untuk mengemukakan ide kreatif Anda kepada orang lain
e. Gunakan system pengendalian yang kuat dan tidak lentur
32. Salah satu ciri manusia kreatif adalah……
a. pasif terhadap pengalaman
b. melihat sesuatu dengan cara biasa
c. menyesuaikan yang kelihatannya sejalan
d. mampu membuat pengusaha menjadi pandai
e. mampu bersaing tanpa menggunakan kreativitas




33. Kreativitas sangat perlu untuk seorang wirausaha karena……
a. akan meningkatkan nama baik perusahaan
b. kreativitas datangnya dapat diramalkan
c. tantangan baru selalu muncul dan dapat dihadapi dengan kreativitas baru
d. mampu membuat penguasa menjadi pandai
e. mampu bersaing tanpa menggunakan kreativitas
34. Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang mendorong wirausaha untuk berpikir kreatif adalah……
a. kerja keras
b. keuletan dan ketekunan
c. bakat dan kemampuan
d. pengalaman
e. pendidikan
35. Penerapan perilaku belajar melalui pembuatan sesuatu jika memungkinkan melalui pembuatan yang diakui berstandar tinggi secara efektif dan efisien disebut ……
a. studi kasus d. belajar teori
b. magang e. perilaku kreatif
c. motivation training


B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Apa yang dimaksud dengan inovatif ?
2. Mengapa penerapan inovatif dapat dipengaruhi oleh industri dan pasar ?
3. Sebutkan prinsip-prinsip dalam inovasi !
4. Jelaskan pengertian kreativitas yang Anda ketahui !
5. Mengapa seorang wirausahawan harus kreatif ?
6. Berikanlah contoh kreativitas melalui kegiatan untuk siswi di SMK !
7. Bagaimana cara mengukur kemampuan kreativitas seseorang ?
8. Membiasakan diri berpikir positif akan membantu seseorang dalam hal apa ?
9. Apa yang menjadi hambatan utama dalam berpikir kreatif ?
10. Berilah contoh konkret bekerja efektif dan efisien dalam kehidupan sehari-hari !

Share KLIK DISINI UNTUK MELANJUTKAN......

MENGAMBIL RISIKO USAHA


MATERI PEMBELAJARAN
Pengambilan risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan potensi sendiri sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan risiko usaha karena ingin berhasil di dalam mengelola usaha atau bisnisnya. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian akan masa depan dan keinginan hidup di masa sekarang.


A. PENGERTIAN RISIKO
Risiko adalah sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Pendapat lain mengatakan bahwa risiko adalah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluang usaha. Bentuk risiko usaha itu dapat berupa kerugian financial dan pengalaman buruk. Dari risiko usaha ini seorang wirausahawan dapat memperbaiki diri dengan cara belajar lagi dengan cara-cara baru, gigih, ulet dan kerja keras agar dapat meraih keberhasilan. Sedangkan karakteristik risiko itu sendiri adalah :
1. Risiko adalah sesuatu ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
2. Risiko adalah ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
Hasil yang dicapai dari suatu kegiatan jarang sekali dapat diramalkan dengan hasil yang sempurna. Pada umumnya terjadi penyimpangan, biarpun kecil. Risiko selalu terjadi bila keputusan yang diambil menggunakan criteria peluang (decision under risk) atau criteria ketidakpastian (decision under uncertainly). Pada umumnya untuk risiko menghitung dipakai nilai yang diperkirakan (expected value) atau angka penyimpangan (variance).
Bagi seorang wirausaha, menghadapi risiko adalah tantangan karena mengambil risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi karyawan.
Pengambilan risiko adalah hal yang hakiki dan wajar dalam merealisasi potensi diri sebagai wirausaha. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kesadaran akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian untuk masa depan dan keinginan hidup di masa sekarang. Sebagai seorang wirausaha harus sadar bahwa pertumbuhan usaha di masa yang akan datang merupakan hasil keuntungan peluang usaha masa sekarang dan dalam pengambilan risiko untuk mencapai tujuan usaha atau bisnis.
Jika dalam berwirausaha tidak bersedia mengambil risiko, maka mereka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat berwirausaha dan semangat kewirausahaan.

B. MACAM-MACAM RISIKO
Bermacam-macam risiko yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha, yaitu :
1. Risiko Teknis (Kerugian)
Risiko ini terjadi akibat kurang mampunya manajer atau wirausaha dalam mengambil keputusan risiko yang sering terjadi berhubungan dengan :
a. Biaya produksi yang tinggi (inefisien).
b. Risiko karena adanya pemogokan karyawannya, akibat kesejahteraan kurang diperhatikan.
c. Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak).
d. Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan.
e. Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik.
f. Terus menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak serta harga jual tidak berubah.
g. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja menurun.
h. Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit dioperasionalkan, serta hal-hal yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan.
i. Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit macet di dalam perusahaan.
Bagaimana mengantisipasi risiko ini ?
Untuk mengantisipasi ini dapat ditempuh berbagai upaya, sebagai berikut :
a. Manajer atau wirausaha menambah tentang pengetahuan tentang
1) Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Diupayakan memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien).
2) Kemampuan mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha, mencakup sumber daya modal.
3) Keterampilan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk ini, setiap pemimpin dituntut membuat konsep kerja yang baik (conceptual skill).


b. Membuat strategi yang terarah untuk masa depan
Strategi yang dimaksud meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia, Strategi operasional, Strategi pemasaran dan Strategi penelitian dan pengembangan.
Tujuan dari Strategi ini adalah :
- untuk tetap memperoleh keuntungan,
- hari depan lebih baik dari sekarang (usaha berkembang),
- dan tetap bertahan (survive).
c. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi
Dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap.
Contoh : asuransi kebakaran dan asuransi tenaga kerja

2. Risiko Pasar
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasar. Produk telah menjadi kuno (absolensence) akibat penerimaan (revenue) yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang berakibat usahanya sampai di terminal alias gulung tikar.
Risiko pasar yang lain adalah persaingan. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan, selalu diamati oleh perusahaan lain (pesaing). Oleh karena itu para bisnis tidak boleh lengah terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang agar tidak berakibat yang fatal karena tindakan para pesaing.
Hal-hal yang merupakan risiko bagi para bisnis yang mengakibatkan barang tidak laku dijual antara lain :
- adanya perkembangan teknologi,
- adanya tindakan atau peraturan baru dari yang berwajib,
- adanya hubungan intern sehingga terjadi pencurian, kecelakaan dan kebakaran.
Bagaimana mengantisipasi risiko ini ?
Upaya yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi risiko ini adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan inovasi (product inovation), yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli.
b. Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan. Biasanya cara ini memerlukan dana yang besar dan hanya layak untuk perusahaan besar.


3. Risiko Kredit
Adalah risiko yang ditanggung oleh kreditur akibat debitur tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disetujui. Sering terjadi produsen menaruh produknya lebih dulu dan dibayar kemudian, atau debitur meminjam uang untuk sebuah usaha tetapi usahanya gagal, akibat timbulnya kredit macet.
Bagaimana mengantisipasi risiko ini ?
Upaya mengantisipasi risiko ini dapat ditempuh melalui :
a. Jangan memberikan kredit kepada sembarang orang, tetapi berikan kredit pada orang yang tepat (bonafit) atau memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Dapat dipercaya (character), yaitu watak dan reputasinya telah diketahui.
2) Kemampuan untuk membayar (capacity), hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya.
3) Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (capital) sehingga merupakan net personal asset.
4) Keadaan usahanya selama ini (condutions) apakah menunjukkan tren naik mendatar atau menurun.
b. Jangan memberikan pinjaman terlalu besar dan mengevaluasi kredibilitas debitor.
c. Memperhatikan pengelolaan dana debitor jika yang bersangkutan memiliki perusahaan. Yang perlu diperhatikan adalah lembaran neraca, laporan laba/rugi tahunan dan aliran dana setiap tahun.

4. Risiko di Luar Kemampuan Manusia (force mayor)
Risiko ini terjadi di luar kuasa manusia seperti: bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, kebanjiran. Karena kemungkinan terjadi sangat kecil risiko ini dianggap tidak ada. Untuk mengalihkan risiko ini dapat memanfaatkan jasa perusahaan asuransi.

C. RISIKO WIRAUSAHA
Pada saat memulai usaha, wirausaha biasanya menghadapi risiko (risk) usaha yang besar. Di Amerika Serikat lebih dari 3 juta bisnis baru dimulai tiap tahunnya, dan dua pertiga dari bisnis tersebut bergerak sebagai bisnis/usaha kecil. Rata-rata kegagalan di antara bisnis baru ini cukup mengganggu. Berdasarkan penelitian, 25 sampai 33% usaha kecil mengalami kegagalan selama 2 tahun pertama masa operasinya.
Ada 3 penyebab yang menjadi alasan kegagalan bisnis, yaitu :
1. Mereka Masuk ke Dalam Bisnis Terlalu Cepat
Mereka terjun ke dalam suatu pekerjaan baru yang mengandung risiko tergesa-gesa, tanpa melakukan busnisse plan yang mendalam. Tidak melakukan analisis SWOT, Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppurtunities (peluang) and Treath (ancaman).
2. Mereka Kehabisan Uang
Perencanaan/perkiraan kebutuhan kas adalah hal yang paling prioritas dalam bisnis, dalam hal ini kita mempunyai suatu target tanpa keluar dari rencana yang sudah ditentukan, sehingga wirausaha bisa mengontrol anggaran apa saja yang dikeluarkan. Dengan begitu kita tidak akan mengalami faktor kehabisan uang.
3. Kegagalan Perencanaan Jelas Merupakan Suatu Kesalahan
Wirausaha yang tidak menginginkan kegagalan dalam melakukan suatu bisnis, tentunya hal yang didahulukan adalah sebuah perencanaan yang secara nyata dan bisa dikonsep melalui sebuah tulisan. Dengan hal itulah, wirausaha bisa terdorong untuk berorientasikan pada tugas dan hasil untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Ada 4 kategori utama dari alasan kegagalan bisnis adalah :
a. kesalahan perencanaan,
b. rendahnya kualitas manajemen,
c. metode bisnis yang tidak mencukupi,
d. kurangnya dana atau modal.
Di samping risiko bisnis wirausaha juga akan menghadapi :
1. Risiko Finansial
2. Risiko Karier
3. Risiko Keluarga dan Sosial

D. ANALISIS RISIKO USAHA
Apabila kita tekun dan ulet serta berani belajar dari kegagalan niscaya suatu saat kita akan sukses. Analisis risiko usaha dapat digambarkan sebagai berikut :











Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa apabila peluang usaha diambil, akan mengakibatkan terjadi keberhasilan usaha atau sebaliknya risiko usaha. Risiko usaha dapat berupa kemerosotan financial dan pengalaman buruk. Dan kedua risiko ini, apabila kita mau belajar dan kerja keras/ulet maka suatu saat akan memperoleh keberhasilan.
Kemungkinan-kemungkinan bertahannya seseorang wirausahawan tetap hidup dalam menghadapi risiko terburuk antara lain :
1. Memperbaiki usaha, memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat-alat, mengganti stretegi pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja, dan lain-lain.
2. Melakukan alih usaha berpindah dari usaha yang satu ke usaha yang lain yang memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel khusus, warung bakso ke warung makan, dan lain-lain.
3. Pindah tempat. Bisa jadi suatu usaha tidak/kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lain yang lebih kuat.
4. Mencari investor untuk berinvestasi : mencari orang yang memiliki dana untuk menginvestasikan uangnya dengan kompensasi-kompensasi tertentu, misalnya bagi hasil kalau sukses.
5. Meminta pihak lain untuk mengakuisi : meminta pihak lain untuk membeli sebagian besar saham.
Risiko usaha yang ada tidak untuk ditakuti ataupun dicemaskan secara berkepanjangan sehingga akan memperlambat kemajuan usaha. Risiko usaha perlu dikenali, untuk selanjutnya diantisipasi dengan baik. Persiapan dan membuat perhitungan yang matang, mengurangi resiko usaha yang berakibat kerugian usaha.

E. EVALUASI TERHADAP RISIKO
Sebagaimana diuraikan di atas bahwa apabila risiko tidak diperhitungkan dengan teliti dan cermat akan berdampak pada kegagalan dalam bisnis. Oleh karena itu sebelum membuat keputusan untuk mengambil suatu risiko, sebaiknya dilakukan evaluasi yang mendalam atas risiko tersebut dan seberapa besar manfaat yang bisa diperoleh apabila risiko berhasil ditanggulangi. Berikut ini adalah sejumlah pertanyaan yang dapat dimanfaatkan oleh wirausaha sebelum memutuskan untuk mengambil risiko :
1. Apakah risiko yang mungkin terjadi sepadan dengan hasil usaha tersebut ?
Jika usaha bersifat untung-untungan (gambling) maka kemungkinan rugi lebih besar. Untuk mengantisipasi masalah ini, sebaiknya sebelum memulai usaha melakukan study kelayakan untuk memperhitungkan risiko tersebut.
2. Bagaimana risiko itu dapat dikurangi ?
Wirausaha harus bertindak efisien dengan mengurangi pengeluaran dana yang ada kaitannya langsung dengan produksi. Dalam usaha yang masih kecil misalkan restoran “Ayam Panggang Kalasan” tidak perlu membuat fasilitas lapangan tenis atau kolam renang. Bertindak yang efektif menyebabkan sasaran yang dituju akan mudah dicapai.
3. Personalia yang bagaimana yang dapat mengurangi risiko ?
Dalam menyiapkan sumber daya manusia haruslah mempunyai kompetensi/keahlian sesuai dengan bidangnya, sehingga menghasilkan tenaga yang mempunyai produktivitas tinggi, ada pepatah menyatakan “the right man on the right place”. Untuk meningkatkan produktivitas kerja setiap karyawan perlu dididik, dilatih, ditatar secara formal, informal maupun non formal.
4. Apakah Anda takut dalam mengambil risiko ?
Sikap jiwa yang pesimis pasti ada faktor takut. Tapi bagi seorang yang berjiwa wirausaha harus selalu berpikir positif (positif thinking) yaitu optimis, resiko itu ibaratnya sebuah tantangan. Ibarat nelayan yang ingin menangkap ikan yang besar, ia harus berani menghadapi gelombang laut yang terbuka. Meskipun demikian, keberanian tersebut harus diperhitungkan. Jika resiko telah melampaui 50% maka kita telah memasuki gelanggang judi.
5. Persiapan apa yang Anda lakukan sebelum mengambil risiko ?
Yang utama ialah kesiapan sebagai pemimpin yang harus memiliki berbagai keterampilan dalam bidang usaha. Selanjutnya haruslah memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi untuk seterusnya. Yang lebih penting lagi setelah kemungkinan risiko yang terjadi diperhitungkan, untuk selanjutnya harus diikuti dengan keyakinan dan semangat tanpa mengenal menyerah.

Tugas :
1. Carilah makalah di internet yang berhubungan dengan risiko usaha !
2. Diskusikan makalah tersebut dengan pertanyaan di bawah ini :
a. Bagaimana Anda dapat menilai, bahwa suatu kegiatan itu riskan (mengandung resiko) ?
b. Bagaimana cara mengevaluasi resiko yang ada ?
c. Bagaimana wirausaha berani mengambil risiko ?

Latihan :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas !
1. Apa yang Anda ketahui tentang pengertian risiko ?
2. Jelaskan pendapat Anda mengapa dalam dunia usaha itu penuh risiko !
3. Sebutkan penyebab-penyebab adanya risiko dalam kegiatan bisnis !
4. Mengapa risiko perlu dianalisis ?
5. Apa yang terjadi jika dalam berwirausaha tidak mau menanggung risiko ?
6. Sebutkan karakteristik risiko !
7. Apa yang dimaksud dengan risiko teknis ?
8. Mengapa kita harus mempunyai tujuan dan strategi dalam mengantisipasi risiko sehingga tercapai ke arah masa depan yang lebih baik ?
9. Hal-hal apa saja yang merupakan risiko bagi bisnis yang mengakibatkan barang tidak laku dijual ?
10. Persiapan apa yang Anda lakukan sebelum mengambil risiko ?
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar !
1. Sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak diduga atau tidak diinginkan disebut ……
a. risiko d. keputusan
b. masalah e. dampak
c. solusi
2. Seorang wirausaha yang penuh optimis menganggap risiko sebagai ……
a. tantangan d. peluang
b. kendala e. motivasi
c. ancaman
3. Yang bukan merupakan risiko usaha yaitu ……
a. pemakaian sumber daya yang tidak seimbang
b. terjadinya kebakaran
c. asuransi
d. mengalami kerugian
e. biaya produksi yang tinggi
4. Wirausaha menginvestasikan sebagian besar semua kekayaannya dalam bisnis termasuk risiko ……
a. karier d. finansial
b. keluarga e. jabatan
c. sosial
5. Wirausaha meninggalkan pekerjaan yang aman untuk suatu pekerjaan yang mengandung risiko dengan masa depan yang penuh ketidakpastian termasuk risiko ……
a. keluarga d. finansial
b. karier e. jabatan
c. sosial
6. Ibaratnya membuat resep masakan bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi oleh konsumen merupakan kemampuan …….
a. mengorganisasi d. berteknologi
b. bertindak e. modern
c. leadership
7. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh risiko teknik (kerugian) adalah ……
a. biaya produksi yang tinggi
b. meninggalkan pekerjaan yang aman
c. pemakaian sumber daya yang tidak seimbang
d. penempatan tenaga kerja yang kurang tepat
e. perencanaan desain yang salah
8. Risiko yang ditanggung kreditur akibat debitur tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah ditetapkan, wirausaha mengalami risiko ……
a. kredit d. risiko kepercayaan
b. pasar e. risiko di luar kemampuan manusia
c. teknis


9. Yang bukan merupakan risiko teknis ……
a. biaya produksi tinggi
b. terjadinya kebakaran akibat keteledoran
c. desain yang salah kaprah
d. terjadinya pencurian akibat pengawasan kurang baik
e. market research
10. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja menurun merupakan risiko ……
a. SDM d. usaha
b. teknis e. pasar
c. kredit
11. Resiko yang selalu dihadapi oleh wirausaha, cara menanggulangi melalui ……
a. asuransi d. usaha yang menggunakan modal sedikit
b. pengajuan kredit e. usaha kecil-kecilan
c. menambah modal
12. Dengan meninggalkan pekerjaan yang aman (pegawai negeri) untuk suatu pekerjaan yang mengandung risiko dengan masa depan yang penuh ketidakpastian (wirausaha) termasuk risiko ……
a. sosial d. finansial
b. keluarga e. usaha
c. karier
13. Upaya mengantisipasi risiko kredit dengan mengetahui keadaan usaha adalah syarat ……
a. capacity d. collateral
b. character e. capital
c. condition
14. PT. Yamaha Motor mengeluarkan terobosan baru dengan desain yang sporty dan model mesin yang otomatis juga sehingga bisa mempertahankan kesinambungan dalam bisnis otomotif dan bisa mendongkrak permintaan konsumen terhadap produk tersebut. Ilustrasi tersebut menggambarkan PT. Yamaha Motor sudah mengantisipasi risiko dalam hal pengadaan ……
a. penelitian pasar (market research) d. inefisien
b. inovasi (product innovation) e. managerial skill
c. conceptional skill
15. Memutuskan keluar dari status karyawan, dan melakukan membuka usaha sendiri di bidang souvenir & gift, supermarket, garmen merupakan resiko ……
a. karier d. jabatan
b. financial e. bersama
c. force mayer
16. Di bawah ini yang bukan merupakan upaya-upaya yang ditempuh manajer/wirausaha untuk mengantisipasi risiko dalam bidang penambahan pengetahuan, adalah ……
a. keterampilan teknis d. jawaban a, b dan c benar
b. keterampilan mengorganisasi e. semua jawaban benar
c. keterampilan memimpin

17. Upaya untuk bisa mengalihkan risiko di luar kemampuan manusia seperti bencana alam, tsunami, gempa bumi, banjir dan tanah longsor yaitu dengan ……
a. main gambling
b. asuransi
c. pasrah
d. tidak membangun di tempat yang berbahaya
e. study kelayakan
18. Apabila suatu perusahaan mengalami penurunan produk akibat tingginya harga bahan baku, mengakibatkan mengalami risiko ……
a. produksi d. intern
b. keuangan e. ekstern
c. pemasaran
19. Berikut ini yang termasuk risiko ekstern adalah ……
a. adanya persaingan yang lebih bagus
b. gempa bumi dan kebakaran
c. saluran distribusi macet
d. penurunan produk macet
e. piutang yang tak tertagih
20. Akibat gempa bumi yang disertai tsunami di Provinsi Aceh dapat merusak tempat usaha termasuk risiko ……
a. intern d. force majuer
b. ekstern e. antar fungsi
c. produk
21. Memberikan kredit jangan pada sembarang orang. Berikut ini yang bukan syarat-syaratnya…
a. character d. conditions
b. capacity e. capable
c. capital
22. Untuk meningkatkan produktivitas karyawan sebaiknya wirausahawan memberikan karyawan ……
a. pendidikan d. kursus keterampilan
b. diklat e. bonus
c. seminar
23. Bagi seorang wirausaha yang berpikir positif (optimis), risiko justru menjadi ……
a. traumatis d. peluang
b. tantangan e. apatis
c. hambatan
24. Penyebab yang menjadi alasan dalam kegagalan bisnis adalah ……
a. menginvestasikan uang di bank berlebihan
b. masuk dalam dunia bisnis terlalu cepat dan tergesa-gesa
c. perencanaan sudah dibuat terlebih dahulu
d. manajemen usaha terselenggara dengan baik
e. semua jawaban benar



25. Karyawan perusahaan perlu diasuransikan untuk tujuan mengurangi ……
a. tuntutan dari karyawan
b. kerugian dalam bisnis
c. pekerjaan yang tidak produktif
d. mengurangi demonstrasi para karyawan
e. resiko kerugian yang akan terjadi

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar !
1. Sebutkan contoh resiko teknis !
2. Bagaimana cara mengantisipasi adanya risiko pemasaran ?
3. Sebutkan 3 sebab mengapa usaha itu mengalami kegagalan !
4. Wirausaha akan selalu menghadapi risiko. Sebutkan macam-macam resiko usaha yang Anda ketahui !
5. Bagaimana cara mengurangi risiko usaha ?
6. Bagaimana cara mengurangi risiko dalam bidang personalia ?
7. Di samping resiko bisnis, wirausaha akan menghadapi risiko apa saja ?
8. Sebutkan upaya-upaya mengantisipasi risiko kredit !
9. Apa yang dimaksud dengan kemampuan-kemampuan mengorganisasi ?
10. Sebutkan macam-macam asuransi untuk bisa menghindari risiko dalam bisnis !

Share KLIK DISINI UNTUK MELANJUTKAN......

MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF


MATERI PEMBELAJARAN
A. PENTINGNYA BEKERJA PRESTATIF
Keinginan semua orang untuk terus maju dan berprestasi tidak dapat dihindari. Setiap wirausaha juga melombakan kata prestatif itu, sehingga seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja secara prestatif. Apakah prestatif itu ? “Prestatif artinya seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (ambition drive).


Di sini seorang wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi untuk maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya.
Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif adalah sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya atau pekerjaannya
2. Mau bertanggung jawab
3. Mempertahankan minat kewirausahaan dalam dirinya
4. Peluang untuk mencapai obsesi
5. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian.
6. Yakin pada dirinya.
7. Kreatif dan fleksibel.
8. Memiliki motivasi untuk lebih unggul.
9. Berorientasi untuk masa depan.
10. Mau belajar dari kegagalan.
11. Memiliki kemampuan memimpin.
Jika karakteristik prestatif di atas diterapkan oleh seorang wirausaha di dalam bisnis, maka :
- Wirausaha memiliki tekad kuat berusaha tetapi bukan karena terpaksa.
- Wirausaha akan mawas diri dan bertekad bulat untuk maju.
- Wirausaha berpikir ada kemungkinan gagal, tetapi ia tidak gentar.
- Wirausaha ingin maju atau mandiri, walaupun resiko tinggi.
- Wirausaha berpikir positif karena ingin berkreatif.
B. SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
Ciri khusus perilaku prestatif ialah selalu ingin maju di segala bidang. Dengan demikian orang yang berperilaku kerja prestatif akan memancarkan sifat yang terpuji. Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan yang kuat dalam usahanya.
Menurut Stephen Covey dalam bukunya “First Thing’s First” ada empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1. Self awareness atau sikap mawas diri.
2. Conscience atau mempertajam suara hati.
3. Independent Will atau pandangan independent untuk bakal bertindak.
4. Creative imagination atau berpikir mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat.

C. ASPEK-ASPEK KERJA PRESTATIF
Perilaku kerja prestatif dapat dilihat dalam sikap sebagai berikut :
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas bukan berarti kerja tanpa mengharapkan gaji/honor. Kerja ikhlas dalam hal ini dapat diartikan kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah. Segala jerih payah bahkan rasa lelah tidak dirasakan suatu beban yang berat.
Contoh :
Seorang tukang jahit sepatu walaupun hasil jahitannya hanya dapat untuk menutup biaya, tetapi tetap bekerja dengan baik, melaksanakan pekerjaannya dengan tulus dan berusaha agar pesanan untuk jahitannya baik dengan harapan semoga rejeki yang diterima menjadi berkat Tuhan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
2. Kerja Mawas Diri Dari Rasa Emosional
Kerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Sebelum bertindak dipikirkan dengan matang keputusan apa yang akan diambil. Oleh karena itu sikap hati-hati perlu diterapkan agar tidak mudah terjebak pada kesalahan yang sama.
Contoh :
Seorang pemimpin perusahaan yang memiliki masalah pribadi di rumah dengan keluarganya, tidak boleh membawa masalah ke perusahaan.
3. Kerja Cerdas
Cerdas, sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti) dan tajam dalam berpikir. Bekerja tidak hanya mengandalkan otot saja tetapi juga mengandalkan otak artinya untuk mencapai sukses tidak hanya dibutuhkan kerja keras saja akan tetapi juga kecerdasan untuk melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat diterima oleh masyarakat.
Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat.
Wirausahawan yang cerdas, wirausahawan dalam menjalankan pekerjaannya pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang, dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan.
Contoh :
Wirausaha dalam bekerja menggunakan konsep keilmuan, misalnya penggunaan teknologi tepat, menggunakan konsep hitung menghitung (matematika), menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi, berkomunikasi dan mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal, misalnya tenaga, pikiran, dan perasaan dalam menggunakan waktu, bahan, dana dan alat.
Kerja keras dalam bekerja mampunyai sifat mabuk kerja untuk dapat mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak, dan kesulitan yang dihadapi, sangat bersemangat untuk meraih keinginannya.
Contoh :
Kerja keras seorang nelayan, setiap hari mereka berangkat untuk berlayar tanpa mengenal waktu dan lelah, kadang-kadang kalau cuaca tidak mendukung nelayan tersebut bisa tidak membawa hasil tangkapannya.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas artinya kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal.
Contoh :
Seorang pengusaha konveksi dapat mengorganisasikan usahanya dengan baik mulai dari membuat sarana konveksi, lay out konveksi, peralatan yang dibutuhkan, proses produksi, strategi pemasaran, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu laba.

D. MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Untuk memberikan motivasi, menanamkan, dan memupuk mental jiwa wirausaha perlu sekali menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehari-hari di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penerapannya dapat berupa aktivitas biasa dalam menjalankan hidup sehari-hari maupun berupa kegiatan bisnis.
1. Di Lingkungan Keluarga
Menerapkan kerja prestatif di lingkungan keluarga di antaranya dapat berupa :
a. Disiplin dalam menjalankan kewajiban, seperti ibadah, belajar dan membantu orang tua, tidak menunda-nunda waktu.
b. Mengisi waktu luang untuk kegiatan yang produktif, kreatif dan inovatif.
c. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan keluarga, dan dikerjakan sebaik-baiknya.
2. Di Lingkungan Sekolah
Media untuk bisa digunakan menerapkan kerja prestatif di lingkungan sekolah antara lain :
a. Kegiatan belajar mengajar di kelas.
b. Kegiatan intra sekolah (OSIS).
c. Unit-unit usaha yang ada di sekolah seperti halnya : koperasi siswa, pertokoan, kantin, bank mini, sanggar busana.
3. Di Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat lebih luas dan kompleks sehingga kegiatan menerapkan kerja prestatif akan lebih leluasa dan bukan simulatif, tetapi benar-benar praktek.
Media yang digunakan :
a. Organisasi kemasyarakatan, seperti karang taruna, organisasi keolahragaan, lembaga swadaya masyarakat, koperasi, dan lain-lain.
b. Dunia usaha dan industri misalnya, magang, bekerja paroh waktu dan sebagainya.

Tugas
A. Tujuan
Mengenali dan memahami mengenal kerja prestatif

B. Alat
1. Buku tulis dan peralatannya
2. Tape rekaman jika diperlukan

C. Langkah Kerja
1. Amati lingkungan di sekitar Anda. Buatlah wawancara dengan para pekerja/profesi wirausahawan. Buatlah daftar mengenai kesimpulan dari wawancara Anda mengenai kerja prestatif.
2. Lakukan diskusi dengan teman sebangku Anda untuk mengidentifikasi ciri-ciri orang yang bersikap dan perilaku kerja prestatif. Dengan melakukan tugas ini diharapkan Anda akan memahami dan melaksanakan dalam hidup sehari-hari.

Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan singkat !
1. Mengapa dalam lingkungan keluarga, orang tua adalah pemegang otoritas dalam perilaku kerja prestatif ?
2. Jelaskan karakteristik prestatif yang digunakan seorang wirausaha dalam bisnisnya !
3. Sebutkan cara memotivasi anak untuk berperilaku kerja prestatif !
4. Jelaskan bentuk-bentuk kemajuan wirausaha berupa teknologi dan produk dalam melakukan kerja prestatif !
5. Jelaskan pengaruh kerja ikhlas terhadap kerja prestatif !
6. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam konsep penerapan disiplin di lingkungan sekolah ?
7. Mengapa disiplin proses belajar di sekolah sangat penting ?
8. Apa sebabnya kita harus melakukan kerja sama dengan orang lain ?
9. Apa akibatnya jika seseorang wirausaha tidak menerapkan konsep kejujuran ?
10. Apa sebabnya kita perlu menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja ?


Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar !
1. Pelajar yang bersikap dan berperilaku kerja prestatif adalah ……
a. tidak memiliki nilai merah di rapornya
b. tidak pernah datang terlambat sekolah
c. ramah dan sopan dalam bergaul
d. selalu tampil meyakinkan
e. selalu ingin maju
2. Setelah tamat SMK, Anda ingin membuka usaha toko sambil menunggu pekerjaan yang dicita-citakan, berarti melakukan pekerjaan ……
a. secara ikhlas
b. karena terpaksa
c. secara tuntas
d. dengan sikap kerja cerdas
e. dengan kerja keras
3. Orang yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan dilandasi hati yang tulus disebut ……
a. kerja keras d. kerja cerdas
b. kerja tuntas e. kerja mawas
c. kerja ikhlas
4. Wirausaha yang bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya disebut kerja ……
a. ikhlas d. tuntas
b. keras e. mawas terhadap emosi
c. cerdas
5. Untuk menumbuhkan sikap mental yang positif dapat dilakukan dengan cara ……
6. Di bawah ini yang bukan merupakan sikap-sikap yang harus dimiliki untuk menjadi seorang wirausaha adalah ……
a. kreatif d. jujur
b. inovatif e. percaya diri
c. pesimis
7. Istilah yang tepat untuk menyebutkan keterikatan untuk melakukan sesuatu dalam diri seseorang adalah …
a. tekun d. intuisi
b. komitmen e. inisiatif
c. optimis
8. Sebagai seorang wirausahawan, keinginan berprestasi merupakan suatu ……
a. tujuan d. kebutuhan
b. cita-cita e. kebiasaan
c. keinginan
9. Bukan sebagai pekerjaan sampingan, berarti wirausahawan bekerja ……
a. karena jujur bahwa itu sesuai kehendaknya
b. benar-benar sesuai kemauan
c. dengan niat yang sungguh-sungguh
d. bukan karena terpaksa
e. secara sukarela
10. Perilaku kerja prestatif dapat diwujudkan dalam sikap-sikap berikut, yaitu ……
a. disiplin, ulet, mandiri, tidak mau menerima bantuan orang lain
b. ulet, mandiri, realistis, menolak segala macam pembaharuan
c. mandiri, realitas, kreatif, inovatif mau bekerjasama dengan orang lain
d. disiplin, ulet, kreatif, inovatif dan menghalalkan segala macam cara
e. kreatif, inovatif, mandiri, apatis, mau bekerjasama dengan orang lain
11. Slogan yang dapat menimbulkan sikap malas di antaranya adalah sebagai berikut ……
a. waktu adalah uang
b. biar lambat asal selamat
c. waktu laksana pedang
d. kalau kita bisa kerjakan sekarang kenapa besok
e. waktu adalah harta yang paling berharga
12. Kunci utama untuk memperoleh keterampilan yang tinggi adalah ……
a. berpikir lateral
b. belajar teori semata
c. banyak berlatih dan berdisiplin
d. berkhayal dan bermimpi
e. banyak mendengarkan berita
13. Stephen Covey mengemukakan empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju. Salah satunya adalah sikap mawas diri yang disebut ……
a. creative imagination
b. conscience
c. independent will
d. intellegency
e. self awareness
14. Tidak berminat untuk mengusahakan bisnis tertentu karena persaingan ketat dan sarana usaha yang dimiliki kurang memadai, merupakan aspek kerja prestatif berupa kerjas ……
a. ikhlas d. keras
b. mawas e. cerdas
c. tuntas
15. Menghasilkan produk baru dan berhasil memasarkan, terutama merupakan hasil kerja ……
a. keras d. cerdas
b. tuntas e. mawas
c. ikhlas
16. Di bawah ini yang bukan suatu hal yang dapat mendorong untuk keinginan selalu maju, adalah ……
a. kegagalan masa lalu
b. mewujudkan cita-cita, dan harapan-harapan
c. mengubah nasib
d. keberhasilan
e. trauma yang mendalam
17. Faktor yang dapat menimbulkan ketidakjujuran dalam diri seseorang adalah ……
a. tidak berpikir positif
b. berani bertindak
c. suka bekerja sama
d. percaya diri
e. lebih menghargai orang lain
18. Seseorang yang bekerja tidak hanya mengandalkan otot saja, tetapi juga kecerdasan untuk melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat diterima oleh masyarakat disebut ……
a. kerja ikhlas d. kerja mawas
b. kerja tuntas e. kerja keras
c. kerja cerdas
19. Dengan kerja mawas akan ……
a. mengantisipasi tidak melakukan kesalahan yang sama
b. ragu-ragu dalam mengambil keputusan
c. membuat lebih berani bertindak
d. meningkatkan semangat
e. optimis dalam berusaha
20. Di bawah ini yang bukan merupakan sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju adalah…
a. sikap mawas diri
b. menarik kendali
c. mempertajam suara hati
d. independent will
e. berpikir kreatif
21. Pernyataan yang berkaitan dengan kerja mawas adalah ……
a. bekerja atas kemauan sendiri
b. bekerja penuh pertimbangan
c. bersedia mengorbankan waktu istirahat
d. program harus diselesaikan
e. memaksakan diri untuk meraih sukses
22. Arti dari kerja ikhlas adalah ……
a. kerja tanpa mengharapkan upah
b. kerja dilakukan sukarela
c. kerja yang menerima gaji berapapun besarnya
d. kerja apa saja meskipun tidak sesuai dengan keahlian
e. kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah dan dengan senang hati
23. Seorang yang menyenangi pekerjaannya, mempunyai dedikasi yang tinggi, dan membuka peluang bagi pengembangan pemikirannya, dia akan selalu memutar otak, bagaimana memajukan usaha, menggali kreativitas, menciptakan peluang, menciptakan terobosan, disebut ……
24. Dengan kesediaan berbuat jujur berarti setiap perbuatan yang dilakukan wirausahawan maknanya adalah ……
25. Yang bukan cara untuk menumbuhkan sikap jujur adalah ……
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. hidup sederhana
c. meningkatkan konsumen
d. membatasi keinginan yang berlebihan
e. melatih disiplin diri


26. Indikator yang dapat digunakan kerja tuntas wirausahawan yaitu ……
a. anggaran d. dana
b. bahan e. alat
c. program
27. Berikut ini yang termasuk dalam pengertian kerja tuntas adalah ……
a. masih menyisakan masalah
b. selesai setengah-setengah
c. tidak ada yang tertunda
d. kurang sempurna
e. ada keluhan-keluhan konsumen
28. Wirausahawan yang ingin sukses juga harus mawas diri dalam arti ……
a. lebih mengenal kepribadiannya
b. lebih mengenal orang lain
c. percaya diri yang tinggi
d. pendidikannya harus relevan
e. bertanggung jawab pada pekerjaannya
29. Untuk menimbulkan kejujuran dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan cara ……
a. mencampuri urusan orang lain
b. percaya pada orang lain
c. mengutarakan keburukan sendiri
d. melatih disiplin diri
e. belajar ke luar negeri
30. Istilah yang tepat untuk menyebutkan sikap seseorang yang selalu berusaha menjadi terbaik dalam segala situasi/bidang adalah ……
a. inovatif d. persuasif
b. kreatif e. empati
c. prestatif

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar !
1. Sebutkan sikap-sikap perilaku kerja prestatif !
2. Sebutkan 4 (empat) sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju !
3. Apakah pengertian dari kerja cerdas ?
4. Sebutkan karakteristik penunjang kerja keras wirausahawan !
5. Berilah contoh kerja tuntas yang dilakukan seorang sopir taksi !
6. Dalam bekerja keras seorang wirausaha harus bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan harus menghindari pemborosan waktu, berilah contoh dalam pemborosan waktu !
7. Apa yang Anda ketahui dengan kerjas mawas ?
8. Apa yang menjadi ciri khusus perilaku kerja prestatif ?
9. Sebutkan sikap orang tua yang dapat menghambat kerja prestatif anak !
10. Sebutkan beberapa usaha yang dapat ditempuh dalam menerapkan sikap jujur wirausaha di lingkungan sekolah !

Share KLIK DISINI UNTUK MELANJUTKAN......
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme