SALAM ANDA

DAFTAR BLOG SISWA PM 1

MODUL MENATA PRODUK KELAS XII PEMASARAN

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis dan spesifikasi barang
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian barang dan produk
2. Membedakan kelompok barang
3.Mengidentifikasi karakteristik barang konsumsi
.Materi Pembelajaran
Barang dapat diartikan “sebagai atribut dan secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata”
Produk menurut J.Stanton adalah :”Suatu sifat kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna,harga,prestise perusahaan dan pengecer, serta pelayanan perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya”.
Barang-barang dapat dikelompokkan menjadi
1. Kelompok Barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahtreraan konsumen jangka panjang
a. Solutary Product (barang yang bermanfaat)
Barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah, tetapi dapat memberikan manfaat yang sangat tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Contoh detergen dengan fosfat sangat rendah

b. Deficient Product (barang yang kurang sempurna)
Barang-barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi, tetapi tetap mempunyai manfaat untuk konsumen. Contoh obat-obatan yang rasanya pahit, tetapi manjur mengobati penyakit

c. Pressing Product (barang yang sifatnya menyenangkan)
Barang-barang yang segera memberikan kepuasan kepada si pembeli, akan tetapui dapat berakibat sangat buruk bagi para pemakai barang tersebut. Contoh rokok, minuman keras, ganja, kokain

d. Desirable Product (barang yang sangat diperlukan)
Barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh makanan dan minuman

2. Kelompok barang menurut tujuan pemakaian
a. Barang konsumsi (Consumer Goods)
Barang yang dibeli untuk dikonsumsi dan didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen.
Barang konsumsi dapat dibedakan lagi menjadi:
1). Convenience goods (barang kebutuhan sehari-hari)
a). Barang pokok yaitu, barang yang dibeli secara tetap misalnya beras, sabun, pasta gigi

b). Barang impulsive yaitu, barang yang dibeli tanpa perencanaan misalnya permen, coklat , ice

c).barang darurat yaitu, barang yang dibeli atas dorongan kebutuhan misalnya payung di saat hujan

2). Shopping goods (barang belanjaan),
Barang yang pembeliannya perlu dipertimbangkan, harga relative mahal, perbandingan mutu dll misalnya mobil, motor, peralatan rumah tangga, pakaian

3). Speciality goods (barang khusus),
Barang dengan cirri khas yang mampu menarik konsumen dalam berbelanja, misalnya mobil mewah dan gaun malam yang mewah

4). Unsought goods (barang yang tidak dicari)
Barang-barang yang tidak diketahui atau diketahui konsumen namun secara normal tidak berpikir untuk membelinya, missalnya asuransi jiwa, batu nisan dan tanah kuburan

b. Barang industry (Industrial Goods)
Barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Konsumen atau pembeli dari barang-barang ini adalah perusahaan, lembaga, organisasi termasuk organisasi non profit atau organisasi yang tidak berorientasi mencari laba.
Barang industri dapat digolongkan menjadi :
1). Bahan dan suku cadang, barang-barang yang seluruhnya masuk dalam produk jadi al:
a) Bahan baku,meliputi barang hasil pertanian, yaitu barang yang dihasilkan dari proses pengolahan tanah dan tanaman misalnya beras, kapas, ternak, buah-buahan dan sayur-sayuran. Dari hasil alam misalnya kayu, minyak bumi, bijih besi

b).Bahan jadi dan suku cadang, meliputi bahan komponen , umumnya masih diolah kembali misalnya benang menjadi kain

2).Barang modal, barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi akhir. Barang ini meliputi :
a). Instalasi, yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka panjang, misalnya tangga berjalan, computer, generator, dan mesin bor

b).Peralatan ekstra (tambahan), yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi. Peralatan ini terdiri atas peralatan pabrik dan perkakas yang mudah dibawa, misalnya perkakas tangan dan alat pengungkit. Peralatan ekstra juga meliputi peralatan kantor, misalnya mesin tik, mesin teleks dan meja kantor.

3). Pembekalan dan pelayanan (Supplies and services), merupakan padanan dari barang-barang kemudahan di bidang industry karena barang-barang tersebut pada umumnya dibeli dengan usaha minimal dengan dasar pembelian kembali.
a). Pembekalan operasional, misalnya batu bara, pita mesin tik, tinta printer dan minyak pelumas

b). jasa nasihat bisnis, konsultasi bisnis manajemen dan biro iklan


Karakteristik Barang Konsumsi
No Karakteristik Barang Konsumsi Convenience Goods Shopping Goods Speciality Goods
1 Waktu dan tenaga yang dikeluarkan Sangat sedikit Banyak sekali Mungkin membeli di too terdekat atau jauh
2 Waktu untuk merencanakan pembeli Sangat sedikit Banyak sekali Banyak sekali
3 Penawaran kebutuhan Dengan segera Relatife lama Relatif lama
4 Apakah ada pembandingan kualitas dan harga Tidak Ya Tidak
5 Harga Rendah Tinggi Tinggi
6 Frekuensi pembelian Sering Jarang Jarang
7 Penting/tidak penting Tidak penting Sering sangat penting Tidak dapat dilihat secara umum

Desain penataan Produk
Kompetensi Menginterpretasikan Perencanaan Visual Penataan Produk
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis dan spesifikasi barang
Indikator : Mengidentifikasi barang-barang supermarket
Materi Pembelajaran
Barang supermarket meliputi departemen-departemen berikut ini :
A. Departemen Food
1. Milk dan milk product (susu untuk bayi sampai dewasa)

2. Biscuits (sejenis wafer dan cracker)

3. Drink (jenis minuman berenergi, obat, soda atau jus)

4. Canned food (makanan yang diawetkan dalam kaleng, seperti sarden, corned)

5. Snack (makanan ringan, termasuk hasil industry rumah tangga, misalnya kerupuk, kacang-kacangan)

6. Seasoning (aneka macam bumbu masak local, nasional dan internasioal)

7. Local basic (Sembilan bahan pokok seperti beras, telor, minyak dsbnya)

8. Bakery (seperti roti tawar, roti manis)

9. Baking needs (jenis-jenis bahan untuk pembuatan kue, seperti ovelet, pernifan,TBM)

10. Candies dan chocolate (permen dan coklat)

11. Noodles (mie dan jenis-jenisnya)

12. Breakfast (untuk sarapan minum, sepertui kopi, tea,sereal)

13. Cooking oil (minyak goreng seperti, Sania,Bimoli, Avena)

14. Syrup (minuman sari buah, seperti sirup ABC, Marjan )

15. Dry goods (makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan seperti ikan asin, kacang tanah, kacang kedelai)

16. Cigarette (rokok)

B. Departemen Non food
1. Hair care (aneka bahan untuk perawatan rambut, seperti sampo, minyak rambut)

2. Body care (aneka bahan untuk perawatan tubuh, seperti sabun mandi, hand and body)

3. Skin care (aneka bahan untuk perawatan kulit, misalnya obat jerawat, pelembab, pemutih)

4. Mouth care (aneka bahan perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, obat kumur seperti laserin)

5. Cleaning aid (aneka bahan untuk pembersih dan pengharum lantai, pembersih pakaian)

6. Insect killer (pembunuh serangga )

7. Air freshness (pengharum ruangan)

8. Tissue and piper product (aneka tisu dan kelengkapan wanita,misalnya tisu passeo, nice)

9. Kosmetik tradisional (aneka kosmetik tradisional,misalnya alat lulur, sabun lulur) dan kosmetik internasional (Mirabella, olay, masker)

10. Obat-obatan (aneka obat yang tidak dimakan, seperti handsaplast, bethadine)

C. Departemen House Hold
1. Electrical (peralatan yang menggunakan listrik, misalnya magic jar, setrika)

2. Party wear (perlengkapan pesta, misalnya piring kertas, sendok plastic, gelas plastic)

3. Seasonal goods (barang musiman seperti payung dan jas hujan)

4. Luggage (tas dan koper)

5. Hard ware (perlengkapan untuk bengkel, seperti palu, tang)

6. Souvenir (barang pajangan, hiasan, dan cendera mata, misalnya jam)

7. Plastic ware (perlengkapan rumah tangga dari bahan plastic)

8. Kitchen ware (perlengkapan dapur, seperti kompor, wajan)

9. Melamine ware (perlengkapan yang terbuat dari melamin seperti piring, sendok, garpu)

10. Cleaning equipment (perlengkapan kebersihan, seperti sapu lantai, sapu pel, keset)

11. Glass ware (perlengkapan dari kaca atau beling, misanya gelas, piring, cangkir)

12. Cotton goods (kain katun, misalnya celana dalam dan kaos dalam)

D. Departemen Toys
Sebuah sarana atau tempat/barang-barang yang disediakan khusus untuk anak-anak.
1. Soft toys (mainan yang lembut untuk perempuan)

2. Battered operated toys for boys (aneka perlengkapan mainan anak laki-laki, seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan robot-robotan)

3. Battered operated toys for girls (aneka perlengkapan mainan anak perempuan, seperti boneka, alat untuk masak-masakan)

4. Games (permainan tradisional dan internasional, misalnya ular tangga, bola basket, dan catur)

5. Education toys the other (aneka mainan untuk pendidikan, misalnya catur, scrabel/ main menyusun huruf, leggo/mainan membuat kontruksi jembatan, rumah, gedung)

E. Departemen Stationary (meliputi semua peralatan tulis dan kantor)
1. Pensil
2. Penghapus
3. Penggaris
4. Perkengkapan computer
5. Perlengkapan mesin ketik

F. Fresh Food
1. Vegetable (sayuran)
a. Sayuran daun
b. Sayuran buah
c. Sayuran bunga
d. Sayuran umbi
e. Sayuran akar
f. Sayuran beku
g. Jamur

2. Fresh Fruit (buah)
a. Buah local, yaitu buah-buahan dari dalam negeri, jeruk tebas, salak yogya,
Salak Yogya ,Apel Malang ,Mangga Manalagi, Jeruk Tebas, Nanas Subang

b. Buah Import, yaitu buah-buahan yang berasal dari luarnegeri
Kurma Arab ,Apel Fuji, Durian Montong, Jeruk Mandarin

3. Fresh Meat (Daging)
Daging Ayam
Daging Sapi
Ikan
Udang

4. Dairy Product (produk susu dan produk yang erasal dari pengolahan susu)
a. Dairy local , susu cap kuda liar Sumbawa
b. Dairy internasional,
Yogurt, butter ,Keju

5. Frozen, barang-barang yang dibekukan
a. Daging beku
b. Sayuran
c. Chicken nugget
d. Ice cream


Kompetensi Dasar : Persyaratan desain penataan produk diidentifikasi
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian display
2. menyebutkan tujuan display
3. Mengidentifikasi macam-macam display produk
Pengertian Display menurut William J.Shultz : “Display consius of simulating customers attention and interest in a product or a store, and desire to buy the product or patronize the store, through direct visual appeal” . (Display adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung)
Tujuan display :
1. Attention dan interest customer
Untuk menarik perhatian para pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu dsbnya.
2. Desire dan action customer
Untuk menimbulkan keinginan memiliki barng-barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan pembelian.
Prinsip display adalah bagian dari promosi yang mampu memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam meningkatkan volume penjualan barang di toko-toko tersebut
5 hal yang mendorong kita untuk membuat display, menurut Herbert N. Casson
a. Kecenderungan ilmu dagang dewasa ini mengarah kepada penjualan yang berdasarkan penglihatan
b. Pertunjukkan terbukti lebih efektif daripada percakapan
c. Sedikit sekali pelayan toko/pramuniaga yang terlatih atau professional
d. Pemasangan iklan di suart-surat kabar telah menjadi hal yang biasa dan mahal biayanya
e. Dengan pemajangan di etalase, kita mendekati calon pembeli dengan ongkos yang lebih murah dalam suasana jual beli dan dengan cara yang seefektif mungkin
3 hal yang menuntut suatu display harus selalu trendy :
a. Lambat laun orang yang melihatnya akan merasa bosan
b. Barang-barang yang dipajangkan akan rusak karena sinar matahari dan tampak lusuh dan kotor
c. Serolah-olah nampak statis keadaannya.
3 faktor yang mempengaruhi perubahan suatu display :
a. Selling the store, merupakan upaya untuk menciptakan imajinasi (image dan personality toko melalui pendisplayan barang-barang. Sehingga seluruh bagian dari toko ada kontak dengan customer atau dapat diterima
b. Adanya konsistensi
c. Visual Merchandise, bahwa keadaan toko itu sendiri merupakan suatu faktor yang mempengaruhi customer sendiri seperti jalan-jalan (sisle), counter, sign dll.


8 Visual merchandise yang harus di wujudkan dalam display
a. Unik
b. Dramatis
c. Menyenangkan
d. Sesuai dengan kultur
e. Mjudah dimengerti
f. Menunjukkan penggunaan
g. Mengundang kreativitas
h. Menciptakan traffic konsumen

Pendisplayan yang baik, teliti dan teratur akan memberikan lima kemudahan bagi konsumen maupun pihak perusahaan, yaitu :
a. Mudah untuk dimengerti
b. Mudah untuk dilihat
c. Mudah nenilih
d. Mudah diambil dan diletakkan kembali
e. Mudah dirapikan

Manfaat display bagi pihak perusahaan
a. Meningkatkan penjualan
b. Meningkatkan store image
c. Meminimumkan out of stock (barang yang kosong)
d. Mengidentifikasi laku tidaknya suatu produk

Macam-macam display produk

1. Window Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya di bagian depan toko, yang disebut etalase. Calon konsumen yang lewat di depan toko diharapkan akan tertarik dengan barang-barang tersebut dan ingin masuk ke dalam toko
window display.

Tujuan Window display
a. Untuk menarik perhatian konsumen yang lewat
b. Menyatakan kualitas yang baik atau harga yang murah sebagai cirri khas dari toko
c. Memancing perhatian terhadap barang-barang istimewa yang dijual di toko
d. Untuk menimbulkan impulse buying (dorongan seketika)
e. Agar menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko

2. Interior display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam toko. Pemajangan dapat dilakukan di lantai, meja, dan rak-rak.
Beberapa macam Interior display :

a. Open display
Barang-barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan,
Termasuk open display
Self display penataan barang yang diletakkan di atas lantai
Island display penataan barang yang menyerupai pulau-pulau

b. Closed display
Barang dipajangkan dalam suasana tertutup, barang-barang tersebut tidak dihampiri dan dipegang atau diteliti oleh calon pembeli,kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan, pencurian dsbnya.


c. Architectural display
Memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, dikamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.


3. Exterior display
Penataan yang dilaksanakan dengan memajankan barang-barang di luar toko, mis pada saat obral dan pasar malam. Fungsi dari display ini adalah :
a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis
b. Membantu para produsen menyalurkan barang-barangnya dengan cepat dan ekonomis
c. Membantu mengkoordinasikan advertising dan merchandising
d. Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus
e. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, mis pada hari raya, ulang tahun dsbnya.

Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan dalam display
1. Store design dan decoration
Tanda-tanda yang berupa diantaranya, simbol-simbol,lambing-lambang, poster-poster,gambar-gambar,bendera-bendera,semboyan-semboyan.Tanda ini diletakkan di atas meja, atau digantung di dalam toko, yang tujuannya untuk membimbing calon pembeli kea rah barang dagangan dan member I keterangan kepada mereka tentang penggunaan barang-barang tersebut. Decoration pada umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada saat hari raya, natal dan tahun baru

2. Dealer display
Penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentang penggunaan produk, ini juga menjadi peringatan kepada petugas penjualan agar mereka tidak memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.



3. Wall display (pajangan di rak dinding)
Digunakan untuk mengarahkan arus pengunjung

4. Floor display (pajangan barang di lantai)
Umumnya dibagian depan kasir atau gang tengah yang sering dilewati pengunjung


5. Sampling display (barang-barang pajangan untuk contoh)
Ideal untuk produk-produk baru yang umumnya berupa makanan (untuk dicicipi) tujuannya untuk meningkatkan penjualan


6. Theme display (pajangan untuk barang yang dipromosikan)
Untuk mempromosikan sekelompok produk tertentu disatu masa (event)


7. Showcase display (pajangan di lemari kaca)
Untuk barang kecil tapi berharga atau untuk barang-barang mahal





SOP Penataan Produk dari suatu Perusahaan
Kompetensi Menginterpretasikan Perencanaan Visual Penataan Produk
Kompetensi Dasar : Standar penataan produk perusahaan diaplikasikan sesuai perencanaan
Indikator : 1. Mengidentifikasi label produk supermarket
2. Mengidentifikasi merk produk supermarket
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat Mengidentifikasi Label produk supermarket
2. Siswa dapat Mengidentifikasi merk produk supermarket

A. Label Produk
Label yaitu : Setiap keterangan mengenai bentuk gambar, tulisan, kombinasi dari keduanya atau bentuk lain yang disertakan/ dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada atau merupakan bagian dari kemasan
Pencantuman Label dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca.
Label produk berisikan keterangan mengenai
a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia;
e. tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.
Terdapat 3 (tiga) macam label menurut Stanton (1994), yaitu,
Pertama, Brand Label. Label ini memuat merk, gambar, atau produsen dari produk yang dicantumkan dalam kemasan produk. Informasi tersebut penting bagi konsumen sehingga mereka dapat membedakan suatu produk dengan produk lainnya.
Kedua, Descriptive Label. Label ini memberikan informasi mengenai bahan baku, persentase kandungan, nilai kalori/gizi, cara penggunaan/konsumsi, tanggal pembuatn, tanggal kedaluarsa dll.
Ketiga, Grade Label. Label ini menginformasikan kepada konsumen tentang penilaian kualitas produk.
sistem labeling di bidang ritel adalah identifikasi pada produk yang dijual (SKU) atau PLUs, salah satunya adalah Shelfing (Price Tag) yang menempel di rak.
di Indonesia sering sekali terjadi perubahan harga dalam waktu yang tidak begitu lama rangenya sehingga mengakibatkan seringnya kita mengganti label harga yang menempel di produk, oleh karenanya pelaku usaha eceran tidak perlu menempel label harga satu persatu di produk melainkan informasi tersebut cukup di tempel di rak saja.
Berikut ini salah satu pengaturan layout dan informasi yang perlu dicantumkan di label / tag rak:

informasi detil utk mengetahui spesifikasi dan perlakuan untuk produk sehingga cukup mudah difahami oleh calon pembeli produk

Pengaturan tata letak informasi harga pada ritel
selama ini masih sangat jarang ditemukan informasi selengkap ini pada toko toko ritel di Indonesia pada umumnya, mungkin alasan utama adalah biaya dan kurang dianggap berguna bagi pelanggan dikarenakan pelanggan sendiri tidak faham hal ini sehingga menjadi mubazir nantinya


B. Pengertian Merek / Merk / Brand
Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.
Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.

2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.

3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.

C. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Merek
1. Manufacturer Brand
Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.

3. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.

- Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.
D. Strategi Merek / Merk (Brand Strategies)
Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut di bawah ini
1. Individual Branding / Merek Individu
Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.
2. Family Branding / Merek Keluarga
Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.


















SOP Penataan Produk dari suatu Perusahaan
Kompetensi Menginterpretasikan Perencanaan Visual Penataan Produk
Kompetensi Dasar : Standar penataan produk perusahaan diaplikasikan sesuai perencanaan
Indikator 1. Mengidentifikasi display produk supermarket
2. Mengidentifikasi peralatan display supermarket
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat Mengidentifikasi display produk supermarket
2. Siswa dapat Mengidentifikasi peralatan display produk supermarket
A. Display Produk
Display Produk adalah suatu tindakan menampilkan, menaruh, meletakkan produk pada suatu tempat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian
Yang perlu dilakukan dan dijalankan untuk penataan produk swalayan
a.Produk ditempatkan sesuai departemennya
b. Pengaturan produk sesuai dengan lalu lintas konsumen
c. Rotasi produk harus sesuai dengan expire datenye
d. Pengaturan horizontal/vertical
e. Facing Jumlah tier produk sesuai dengan market share

Lima cara Pendisplayan
a. Letakkan barang sesuai ukuran yg berat/besar di bawah
b. Usahakan untuk meletakkan barang dengan tinggi yang sama
c. Facing produk mengahadap ke depan/muka
d. Usahakan tinggi tiap jalur sama ( top sky line)
e. Gunakan Eye tecniquel eye catching dan colour breaking


B. Peralatan Display barang supermarket

1 Gondola, yaitu peralatan display yang terdiri atas shelving atau rak panjang
2 Chelving, yaitu alat pemajangan yang merupakan bagian dari gondola yang biasa disebut rak
3 Wagon, yaitu boks besar untuk menyimpan produk yang sedang promo atau diskon
4 End Gondola, yaitu gondola akhir yang paling ujung dan untuk disewakan
5 Showcase, yaitu alat pajang berupa etalase untuk penjualan daging segar, sosis, dairy dsb.
Showcase digunakan untuk produk yang expire datenye pendek

6 Showcase chiller, tempat pemajangan buah, daging, sayur, dairy dsb
7 Frozen island, yaitu sarana panjang untuk produk beku, seperti ice cream, chicken nugged, sayuran dan sebagainya

8 Single hook, berupa gantungan, biasanya untuk pemajangan produk seperti sikat gigi, snack, sosis dsb

9 9). Hambalan, yaitu kayu yang letaknya di bawah sebagai dasar untuk peralatan display


















Kompetensi Dasar : Standar penataan produk perusahaan diaplikasikan sesuai perencanaan
Indikator : 1.Menjelasdkan tentang peralatan pendukung pen-display-an produk supermarket
2.Mengidentifikasi peralatan pendukung pen-display-an produk supermarket
3.Mendemontrasikan cara penataan produk supermarket
II.Materi Pembelajaran
A. Istilah dan perlengkapan display produk supermarket
1. SKU, keterangan yang Menunjukkan nama produk, harga, nomor, PLU produk.

2. BAY, yaitu susunan pemajangan produk di rak satu bariskebawah
3. TIER, yaitu barisan pemajangan produk ke belakang, pemajangan dalam satu rak biasanya terdiri atas beberapa tier

4. Face, yaitu pemajangan produk tampak muka harus menghadap ke depan, jangan terbalik, miring dsbnya

5. POP (point of purchase), yaitu keterangan mengenai nama produk, harga, ataupun sarana bantu promosi penjualan, yang merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk membeli

6. Floor display, pemajangan pada lantai

7. COC (check on counter), yaitu pemajangan produk yang menempel di depn kassa


8. PLU (Price Look Up Unit), yaitu nomor identitas barang yang berfungsi untuk pencatatan komputerisasi

9. Piramid, yaitu hambalan yang terdiri atas dus tingkat untuk pemajangan floor display

10. Troly, yaitu keranjang dorong untuk membawa barang bagi konsumen


B. Cara penataan produk supermarket

1). Barang supermarket yang akan ditempatkan hendaknya berurutan terdiri atas beberapa jenis barang, antara lain :
a). Barang yang sangat dibutuhkan oleh konsumen
b).Barang yang sama dan efisien penggunaannya
c).Barang yang sedang trend
d).Barang yang berkualitas baik
e).Barang yang berprestige

2). Brand blocking secara vertical
Penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kea rah vertical atau atas bawah dan merk barang juga harus terlihat dibagian muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang :
a). dari atas ke bawah secara sistematis
b).disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
c).barang disusun berdasarkan ukuran, dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya
d).warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya
e).harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya
f).barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk dan sifatnya

Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan di berbagai display, seperti :
a). Shelving (rak)
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci, sampo dsbnya
D eodorant Sikat gigi Pasta gigi sampo Sabun mandi
Deodorant Sikat gigi Pasta gigi Sampo Sabun mandi
deodorant Sikat gigi Pasta gigi sampo Sabun mandi
b) Gondola
Merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing mempunyai fungsi yang sama dan digunakan untuk menempatkan barang berupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri seperti susu kemasan, susu kotak, dsbnya.

3). Brand blocking secara horizontal
Penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merk barang harus dapat terlihat dari depan. Cara penempatan barang ini di supermarket jarang digunakan karena tidak efisien karena sangat sulit di jangkau oleh calon pembeli.

Kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal adalah :
a). pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya
b). memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual
c). Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas
d). Memberikan kesan yang tidak beraturan

Pasta gigi Pasta gigi Pasta gigi Pasta gigi Pasta gigi
sabun sabun sabun sabun Sabun
sampo sampo sampo sampo sampo

Share KLIK DISINI UNTUK MELANJUTKAN......

Tugas Penjualan Ritel dan Tugas Negosiasi Kelas X Pemasaran

Tugas Penjualan Ritel :

1. Jelaskan tentang in-store retailing VS non- store retailing
2. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian dari keduanya

Tugas Negosiasi :

1. Sebutkan pengertian negosiasi menurut pendapat anda
2. Berikan contoh negosiasi yang dilakukan dalam dunia bisnis
3. Apa manfaat negosiasi dalam dunia bisnis

Share KLIK DISINI UNTUK MELANJUTKAN......

MENGANALISIS PELUANG USAHA BAG 2


C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF

Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan di sekitarnanya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia. Orang yang kreatif akan memandang barang yang oleh orang kebanyakan dianggap tidak berguna, menjadi sangat berguna dan mempunyai nilai jual. Orang yang kreatif tidak akan ikut dalam deretan panjang pencari kerja, karena dia sendiri yang akan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan bahkan orang lain. Misalnya :


1. Memanfaatkan barang bekas

Misalnya : - sedotan minuman dibuat bunga

- bulu ayam menjadi lukisan

- perca menjadi keset

2. Memanfaatkan barang yang disediakan oleh alam, misalnya : membuat kerajinan dari tanah liat dari gerabah.
3. Memanfaatkan kejadian/peristiwa yang ada, misalnya: berjualan aneka minuman seperti es buah/kelapa, es teler pada waktu musim kemarau, dan sebagainya.

Seorang yang berjiwa dinamis adalah orang yang mampu melihat lingkungan sebagai sesuatu yang bergolak dan senantiasa berubah sebagai suatu tren dari masyarakat yang tidak terduga. Apabila kita mampu memanfaatkan dengan baik maka kondisi tersebut akan menjadi suatu peluang usaha bagi kita. Di sini orang yang mau bekerja keras, ulet, percaya pada kemampuan sendiri, kreatif dan inovatif akan lebih mudah menemukan peluang usaha yang ada. Jika peluang usaha digali dengan baik maka akan membuahkan hasil yang memuaskan.

Untuk menggali peluang usaha atau bisnis, setiap orang harus berpikir secara positif dan kreatif, yaitu :

1. Harus percaya dan yakin bahwa usahanya bisa dilaksanakan,
2. Mau menerima gagasan baru dalam dunia bisnis,
3. Sering bertanya pada diri sendiri,
4. Bersedia mendengarkan saran dari orang lain,
5. Mempunyai etos kerja yang tinggi,
6. Pandai dan terampil ; berkomunikasi.

Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau jasa ke arah yang lebih produktif. Beberapa faktor yang mendorong untuk melakukan inovasi dalam usaha antara lain keinginan untuk berprestasi, adanya sifat penasaran atau keinginan untuk menanggung risiko, faktor pendidikan, pengalaman, dan adanya peluang.

Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.
2. Untuk menyesuaikan selera masyarakat.
3. Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi.
4. Untuk memuaskan konsumen.
5. Untuk menarik konsumen.

Inovasi baru di bidang produk dan jasa pada saat ini dihadapkan pada tiga pilihan berikut :

1. Produk atau jasa yang baru dapat ditempatkan pada salah satu pasaran yang sesuai minat konsumen.
2. Produk atau jasa yang dirancang secara baru dan model baru dapat ditempatkan ditengah-tengah pasar serta disesuaikan dengan daya beli konsumen.
3. Produk atau jasa baru dapat ditampilkan dengan tujuan dapat merebut dan memanfaatkan peluang usaha.

Inovasi produk atau jasa yang dilaksanakan seorang wirausaha atau terarah secara spesifik, jelas, dan memiliki desain yang dapat diterapkan serta diminati konsumen.

D. MENGEMBANGKAN IDE DAN PELUANG USAHA

Ada banyak cara bagi wirausaha untuk mengembangkan ide peluang usaha. Diantaranya adalah memberikan kebebasan dan dorongan kepada para karyawan. Pengembangan ide harus dilakukan secara terus menerus agar wirausaha dapat memenangkan persaingan yang mangkin tajam. Adapun macam-macam ide yang perlu dikembangkan adalah:

1. Ide dalam pembuatan produk/jasa yang diminati konsumen,
2. Ide dalam pembuatan produk/jasa yang dapat memenangkan persaingan,
3. Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk,
4. Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen didalam penggunaan produk,
5. Ide dalam pembuatan desain, model, corak, dan warna produk/jasa yang disenangi konsumen.

Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausaha memilih jenis usaha, proses pemilihan ini terdiri atas tahap melalui saringan yang makin lama makin sempit. Untuk itu diperlukan pertimbangan mendalam, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut :

1. Faktor keuntungan

Jika setelah diperhitungkan ternyata tidak memberi keuntungan memadai, sebaiknya pilihan bersangkutan dibatalkan.

2. Faktor penguasaan teknis

Cara pembuatan barang atau jasa perlu dikuasai atau dipelajari atau menggunakan orang lain untuk menguasainya.

3. Faktor pemasaran

Harus diteliti kemungkinan pemasaran dan prospek pemasarannya di waktu mendatang.

4. Faktor bahan baku

Bahan baku merupakan faktor penting yang ikut menentukan tingkat harga pokok dan kelancaran proses produk usaha.

5. Faktor tenaga kerja

Yang perlu dipertimbangkan adalah tersedianya tenaga kerja yang murah dan kemungkinan untuk memenuhinya, baik jumlah, keahlian maupun jasa.

6. Faktor modal

Perlu dipertimbangkan kesesuaian antara modal yang disediakan dan kebutuhan masing-masing jenis usaha yang dipertimbangkan.

7. Faktor risiko

Tingkat risiko yang bakal ditanggung perlu dipertimbangkan besarnya kemampuan untuk menanggung dan imbangannya keuntungan yang akan diperoleh.

8. Faktor persaingan

Perlu dipelajari situasi yang bakal terjadi dan disesuaikan dengan kemampuan menghadapinya, dalam modal maupun pemasarannya.

9. Faktor fasilitas dan kemudahan

Fasilitas yang dibutuhkan untuk operasi usaha dan kemudahan penyediaannya menjadi pertimbangan lain bersama, kemudahan yang mungkin dapat diperoleh dari pemerintah seperti pajak.

10. Faktor manajemen

Pertimbangan penting lainnya adalah produk pengelolaannya yang paling sesuai dan bagaimana kemampuan kita untuk mengelolanya. Hal ini sering diabaikan dalam mendirikan perusahaan kecil. Faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan adalah peraturan pemerintah, perizinan, pertimbangan etis, lingkungan, dan sebagainya.

Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha sesuai dengan yang diinginkan dan sudah melalui berbagai macam pertimbangan, tugas yang perlu diperhatikan seorang wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal berikut :

1. Jenis usaha yang sesuai dengan hasrat dan minat.
2. Jenis usaha yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan.
3. Jenis usaha yang mudah mengurus dan mengerjakannya.
4. Jenis usaha yang mudah memeliharanya.
5. Jenis usaha yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen.
6. Jenis usaha yang bahan bakunya mudah didapat.
7. Jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah

Peluang usaha yang sudah dijalankan tentu memerlukan pengembangan supaya lebih dapat mengembangkan potensi yang sudah ada. Diantaranya adalah sebagai berikut.:

1. Integrasi vertikal

Integrasi vertikal adalah penggabungan usaha yang mempunyai keterkaitan usaha yang saling membutuhkan kontinu, misalnya; usaha macam-macam kue, memerlukan pasokan terigu dengan kualitas tertentu dari pemasok.

2. Menambah kapasitas

Penambahan kapasitas adalah menambah atau menaikkan jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan peluang pasar baru atau untuk memasuki wilayah pasar baru. Penambahan kapasitas produksi dimungkinkan bila perusahaan masih memiliki kapasitas lebih. Bila kapasitas produksi yang dimiliki sudah dimanfaatkan maksimal, penambahan kapasitas produksi memerlukan penambahan alat-alat baru.

3. Memasuki bisnis baru

Memasuki bisnis baru adalah membuka usaha baru yang tidak ada kaitannya dengan usaha yang sudah berjalan. Memasuki bisnis baru dapat dilakukan dengan menambah jenis produk dari usaha yang sudah berjalan atau mendirikan usaha yang berbeda dengan usaha yang sudah berjalan.

Sumber gagasan/ide bagi produk dan jasa baru juga bisa digunakan untuk mengembangkan usaha. Misalnya :

1. Kebutuhan dan sumber penemuan

Penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang ingin dipenuhi. Misalnya; Alat parut kelapa sampai sekarang belum dibuat dalam bentuk yang besar. Sedangkan yang elektronik sudah ada, tetapi buatan luar negeri.

2. Mengamati kekurangan produk lain

Mengamati kekurangan produk dan jasa yang ada merupakan lahan subur bagi gagasan barang dan jasa baru.

3. Pemanfaatan produk dari perusahaan lain

Banyak perusahaan baru yang terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk dari perusahaan lain yang sudah ada. Misalnya; perusahaan konveksi baru membuat serbet, handuk, keset dari bahan BS (barang sortiran) perusahaan konveksi lain.

E. MENGANALISIS KEMUNGKINAN KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA
Keberhasilan seorang wirausaha tidak hanya ditentukan oleh faktor keberuntungan semata. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan usaha di antaranya adalah :

1. Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik,
2. Adanya visi, misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha,
3. Adanya komitmen tinggi dalam berusaha,
4. Adanya SDM yang handal dan didukung teknologi yang tinggi,
5. Adanya manajemen usaha yang baik,
6. Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa,
7. Adanya dana yang cukup,
8. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha,
9. Adanya minat terhadap bidang usaha,
10. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan,
11. Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.

Secara lebih rinci dan luas faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Faktor Manusia

Faktor manusia merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akan mewujudkannya. Disini diperlukan manusia yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis dan pantang menyerah.

2. Faktor Keuangan

Faktor keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji pegawai, promosi, dan biaya distribusi. Dalam hal ini diperlukan kedisiplinan yang ketat dalam penggunaan dana sehingga segala kegiatan keuangan harus dicatat dan dibukukan secara rapi, teliti, dan terus menerus.

3. Faktor Organisasi

Dengan adanya faktor organisasi maka sumber daya akan masuk pada suatu pola, sehingga orang-orang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya organisasi berarti seorang wirausaha dapat:

a. Mempertegas hubungan dengan para karyawan,
b. Menciptakan hubungan antarkaryawan,
c. Mengetahui tugas yang akan dijalankan,
d. Mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung jawab.




4. Faktor Perencanaan

Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh karena itu, perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak usaha didirikan, yaitu dimulai dari :

a. Merencanakan produk apa yang akan dibuat,
b. Memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan,
c. Merencanakan jumlah produk yang akan dibuat,
d. Merencanakan tempat pemasaran produk.

Adapun tujuan dibuatnya perencanaan usaha adalah sebagai berikut :

1. Mendorong cara berpikir wirausaha jauh ke depan,
2. Mengkoordinasi kegiatan usaha,
3. Mengawasi semua kegiatan usaha,
4. Merumuskan tujuan usaha yang akan dicapai.

5. Faktor Mengatur Usaha

Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha, yang perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah sebagai berikut :

a. Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya,
b. Menyusun struktur organisasi usaha,
c. Memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan,
d. Menetapkan balas jasa dan insentif,
e. Membuat jadwal usaha,
f. Pengaturan mesin-mesin produksi,
g. Pengaturan tata laksana usaha,
h. Penataan barang-barang,
i. Penataan administrasi usaha,
j. Pengawasan usaha dan pengendaliannya.

6. Faktor Pemasaran

Faktor Pemasaran produk perusahaan dapat ditinjau berikut ini:

a. Daya serap pasar dan prospeknya,
b. Kondisi pemasaran dan prospeknya,
c. Program pemasarannya.

7. Faktor Administrasi

Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang wirausaha mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut dibuat secara kronologis dan kemudian didokumentasikan.

8. Faktor Fasilitas Pemerintah

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995, pemerintah memberikan fasilitas kepada wirausaha yang mengelola usaha kecil, diantaranya :

a. Keringanan membayar pajak,
b. Kemudahan dalam memberi izin usaha,
c. Memberikan keringanan dalam tarif prasarana usaha,
d. Memberikan kemudahan dalam pendanaan usaha,
e. Membantu dalam penyebaran dalam informasi pasar, teknologi, desain dan peningkatan kualitas,
f. Memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan dalam usaha,
g.Membantu fasilitas listrik, bahan baku, jalan raya pemasaran produk keluar negeri, dan sebagainya.

Dalam mengelola usaha kadang-kadang dihadapkan pada suatu kesukaran dan kegagalan. Bagi seorang wirausaha, kegagalan dalam usaha atau berbisnis sebaiknya dijadikan guru sekaligus menjadi pendorong untuk kemajuan usaha yang lebih pesat.

Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan usaha antara lain sebagai berikut :

1. Kebiasaan menunda waktu

* menunggu hari esok di dalam usaha

* menunggu waktu dalam usaha

2. Kurang ketekunan dan ketakwaan

* membayangkan kegagalan usaha yang bukan-bukan
* kurang tekun dan kurang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Kepribadian yang negatif

* kurang mampu menggunakan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri
* kurang bergaul
* perasaan rendah diri
* lekas menyerah dan tidak percaya pada diri sendiri

4. Kebiasaan boros

* mengeluarkan uang tanpa ada perhitungan dan pengendalian
* perasaan takut miskin
* sifat mementingkan diri sendiri

Berbagai situasi dan perkembangan usaha di masyarakat, kegagalan dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Tidak ada perencanaan usaha yang tepat dan matang,
2. Kurang dana untuk modal usaha,
3. Tidak ada kecocokan antara minat dan bakat dengan bidang usaha yang dijalankan,
4. Kurang pengalaman dalam usaha,
5. Lemah dalam bidang pemasaran.

Tugas :

1. Amati dan tulislah beberapa usaha yang ada di sekitar tempat tinggal Anda !
2. Kelompokkan usaha tersebut ke dalam usaha yang berkembang dan tidak bisa berkembang !
3. Analisislah faktor penyebab usaha tersebut bisa berkembang dan ada yang mengalami kegagalan !



Tugas Kelompok

Buatlah sebuah produk berdasarkan ide kreatif kalian secara kelompok. Produk yang dibuat hendaknya :

1. Berbahan baku dari barang bekas yang terdapat di lingkungan tempat tinggal kalian,
2. Dapat dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih berguna, dan
3. Mempunyai nilai jual.

Latihan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar !

1. Apakah yang Anda ketahui tentang kreatif dan inovatif ?

Jawab : ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan modal utama yang harus dimiliki oleh wirausaha untuk meraih keberhasilan !

Jawab : ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

3. Apa saja kemampuan yang akan dimiliki oleh wirausaha jika ia bisa mengembangkan kreativitas dalam memanfaatkan peluang usaha ?

Jawab : ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

4. Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha dan melihat peluang usaha yang diinginkan, apa tugas seorang wirausaha selanjutnya ?

Jawab : ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan bahwa faktor keuangan dapat mendukung keberhasilan usaha !

Jawab : ……………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………


Uji Kompetensi

A. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar !

1. Tujuan perusahaan mengadakan inovasi-inovasi dalam pembuatan produk adalah ….

a. menyesuaikan dengan anggaran keuangan
b. memperluas pemasaran dan penjualan
c. menyesuaikan selera dan kepuasan konsumen
d. menyesuaikan dengan teknologi
e. menyesuaikan bahan baku

2. Kalimat yang tidak sesuai dengan pengertian usaha adalah ….

a. berkemauan keras
b. bergantung pada orang lain
c. memperoleh manfaat
d. menuntut suatu hal
e. berbuat untuk mencapai maksud

3. Integrasi vertikal adalah ….

a. menambahkan atau menaikkan jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan baru
b. penggabungan usaha yang mempunyai keterkaitan usaha yang saling membutuhkan secara kontinu
c. keterangan tentang adanya peluang usaha
d. membuka usaha baru yang tidak ada kaitannya dengan usaha yang sudah ada
e. keterangan tentang adanya peluang usaha

4. Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha setelah melihat peluang usaha yang ditujukan tugas selanjutnya yang tidak perlu diperhatikan adalah ….

a. jenis usaha yang sesuai dengan hasrat dan minat
b. jenis usaha yang benar-benar akan membawa keuntungan
c. jenis usaha yang mudah mengurus dan mengerjakannya
d. jenis usaha yang produknya kurang diminati konsumen
e. jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah

5. Berikut yang tidak termasuk alasan utama kegagalan usaha ….

a. pengetahuan pasar yang tidak memadai
b. kinerja produk yang salah
c. usaha pemasaran dan penjualan tidak efektif
d. kurangnya peminat konsumen akan produk yang dihasilkan
e. konsumen banyak yang berminat akan barang yang dijual

6. Untuk menggali peluang usaha, kita harus berpikir positif dan kreatif, yang tidak termasuk tindakan tersebut adalah ….

a. percaya dan yakin bahwa usaha dapat dilaksanakan
b. menerima gagasan-gagasan baru dalam dunia bisnis
c. menyatakan prinsip yang diyakini saja
d. mendengarkan saran-saran orang lain
e. mempunyai etos kerja yang tinggi

7. Faktor utama keberhasilan usaha adalah ….

a. manusia
b. pemasaran
c. keuangan
d. perencanaan
e. organisasi

8. Yang bukan faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha adalah ….

a. manajemen usaha yang baik
b. adanya dana yang besar
c. kebutuhan konsumen yang terpuaskan
d. perencanaan yang matang
e. peningkatan permintaan

9. Kepribadian negatif yang bukan menjadi faktor penyebab kegagalan usaha adalah ….

a. jarang bergaul
b. perasaan rendah diri
c. lekas menyerah
d. perasaan takut miskin
e. tidak percaya diri

10. Suatu temuan baru yang menyebabkan berdayagunanya produk atas jasa supaya menjadi lebih produktif disebut ….

a. kreatif
b. efektif
c. efisien
d. inovatif
e. produktif

11. Dengan kreativitas, seorang wirausaha akan lebih .... dalam pembuatan produk & jasa.

a. terbuka d. lincah
b. produktif e. bekerja
c. semangat

12. Salah satu penyebab wirausaha tidak berhasil dalam usahanya karena memiliki sifat ...

a. pantang menyerah d. pesimis
b. rajin e. jujur
c. kerja keras

13. Dengan mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan peluang usaha, seorang wirausaha akan mampu ….

a. meningkatkan rasa sosial yang tinggi
b. meningkatkan perekonomian negara
c. meningkatkan keuntungan dalam pemanfaatan peluang usaha
d. meningkatkan risiko usaha yang akan dihadapi
e. meningkatkan solidaritas dalam usaha



14. Yang bukan ciri-ciri manusia kreatif menurut A. Reo adalah ….

a. keingintahuan
b. pesimis
c. melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa
d. menerima perbedaan
e. berani mengambil risiko

15. Kegagalan dalam usaha hendaknya dipandang sebagai ….

a. ancaman dalam usaha
b. penghambat kemajuan usaha
c. pengalaman baik
d. pengalaman buruk
e. tanda bahwa usaha harus diakhiri

16. Apabila kita mampu memanfaatkan perebutan kondisi lingkungan, lingkungan biasa akan menjadi suatu ….

a. persaingan usaha
b. situasi usaha
c. ancaman usaha
d. peluang usaha
e. strategi usaha

17. Peluang usaha yang ada harus dimanfaatkan dengan strategi yang tepat, yaitu dengan siasat/kiat disebut ….

a. vertikal
b. kapasitas
c. horizontal
d. strategi
e. informasi

18. Di bawah ini yang bukan termasuk risiko umum dihadapi oleh wirausaha adalah ….

a. risiko barang tidak laku
b. risiko karena pencurian
c. risiko kredit macet
d. risiko antar fungsi
e. risiko resesi dan inflasi

19. Peluang usaha yang ada harus segera kita tangkap supaya ….

a. tidak merugikan orang lain
b. tidak direbut orang lain
c. cepat kaya
d. menunjukkan kepandaian kita
e. impian segera terwujud

20. Peluang usaha baru yang bisa digarap dan akan dipilih tidak bergantung pada …

a. minat seseorang
b. model
c. tenaga kerja
d. sumber daya alam
e. situasi dan kondisi

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar !

1. Sebutkan kegagalan usaha bila ditinjau dari tidak adanya kecocokan antara minat dan bakat dengan bidang usaha yang dijalankan !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

2. Apa yang dimaksud dengan kepribadian negatif ? Mengapa hal itu dapat menjadi salah satu penyebab kegagalan usaha ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

3. Sebutkan ciri-ciri orang kreatif menurut A. Roe !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

4. Berikan contoh pemanfaatan produk secara kreatif dan inovatif !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

5. Sebutkan dasar pertimbangan bagi seorang wirausaha bila ia sudah menetapkan jenis usaha yang dipilihnya !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

6. Sebutkan langkah-langkah wirausaha dalam mencari/melihat peluang bisnis !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

7. Mengapa wirausaha harus mencari informasi sebanyak-banyaknya sebelum ia ingin membuka usaha ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

8. Informasi yang bagaimanakah yang diperlukan seorang wirausaha untuk menentukan usahanya kelak ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

9. Apa yang dimaksud dengan wirausaha harus berani mengambil risiko di dalam usahanya ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

10. Sebutkan peluang usaha yang didasarkan pada jenis produk !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………

Share KLIK DISINI UNTUK MELANJUTKAN......

MENGANALISIS PELUANG USAHA


MATERI PEMBELAJARAN

A. CARA MELIHAT PELUANG USAHA

Sebagai orang yang kreatif, calon wirausaha akan mampu melihat banyak peluang usaha yang diciptakan. Jika diindentifikasi, sebenarnya banyak sekali peluang (opportunity) yang menguntungkan, asal ada niat untuk bekerja keras, mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, ulet dan percaya akan kemampuan sendiri.

Peluang usaha yang ada harus digali dan dimanfaatkan dengan baik, jika tidak ingin didahului oleh orang lain. Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya. Dengan mempelajari dinamika kehidupan masyarakat, wirausaha harus dapat menciptakan kesempatan kira-kira usaha atau bisnis apa yang paling tepat.


Bisnis yang dapat digunakan sebagai peluang usaha adalah bisnis yang mampu meraih keuntungan dengan cara menciptakan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Apabila dianalisis, pada zaman sekarang, banyak orang bekerja begitu sibuknya, sehingga tidak sempat mengerjakan hal-hal yang dianggapnya kurang penting. Ini merupakan suatu hal yang bisa kita manfaatkan untuk memunculkan peluang atau kesempatan usaha, terutama di bidang jasa atau pelayan. Misalnya sebagai berikut :

1. Jasa Servis

Banyak orang yang ingin mengikuti perkembangan teknologi, sehingga banyak dijumpai alat canggih di rumah mereka, seperti TV, komputer, mesin cuci dan mobil. Namun mereka tidak punya waktu khusus untuk merawat dan memperbaiki bila terjadi kerusakan. Di sini, jasa servis sangat dibutuhkan.

2. Jasa Hiburan

Untuk mengurangi ketegangan pikiran karena kesibukan bekerja, didirikan usaha bioskop, café, diskotik dan sebagainya.

3. Jasa Transportasi

Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil dan sebagainya.

4. Jasa Kesehatan

Misalnya menyediakan sarana kebugaran, jasa kesehatan, jasa kecantikan (SPA, Fitnes, pijat refleksi dan sebagainya).

5. Jasa Yang Lain

Misalnya jasa penitipan anak, katering, tenaga kebersihan, penulisan, pengetikan karya tulis dan sebagainya.

Sedangkan untuk peluang usaha pemilihan produk, berupa barang, yang dapat menciptakan peluang usaha adalah dengan mempertimbangkan produk-produk sebagai berikut :

1. Mudah dalam pemakaian
2. Efisien dalam penggunaan
3. Kualitas produk yang terjamin
4. Hemat dalam pemakaian
5. Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian

Produk/barang yang dibutuhkan oleh masyarakat yang disibukkan oleh berbagai kegiatan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Produk yang mampu mempermudah pekerjaan di rumah

Misalnya ; alat pemasak nasi sekaligus untuk menyimpan dan memanaskan sayur, panci yang multiguna (untuk menggoreng, merebus, dan oven), sapu yang berfungsi untuk mengepel dan menyapu lantai dan sebagainya).

Dengan adanya barang-barang tersebut, sangat dimungkinkan seseorang menyelesaikan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan dengan waktu yang cepat.

2. Produk yang mampu mempermudah pekerjaan di luar rumah

Misalnya ; tas multifungsi, yang bisa dipakai untuk kerja, tetapi juga bisa dipakai untuk membawa pakaian untuk perjalanan dengan cara dilipat atau dimodifikasi.

3. Produk lainnya yang dibutuhkan tanpa mengenal tempat

Misalnya ; air dalam kemasan, mie instan dan sebagainya.

Setelah menganalisis peluang usaha yang didasarkan pada jenis jasa dan produk, yang tidak kalah pentingnya adalah menganalisis peluang usaha yang didasarkan pada minat dan daya beli konsumen. Untuk membuka usaha berupa produk/barang maupun jasa tidak bisa mengabaikan besar kecilnya minat masyarakat dan kuat lemahnya daya beli mereka. Berikut ini beberapa pertanyaan yang dapat membantu wirausaha dalam memanfaatkan peluang usaha berdasarkan minat dan daya beli konsumen.

1. Apakah produk yang dibuat oleh wirausahawan terdapat dalam suatu industri yang berbasis dan berkembang pesat ?
2. Apakaha minat dan permintaan konsumen terhadap produk di masa depan akan berkembang pesat ?
3. Bagaimana cara wirausaha memproses produk agar sesuai dengan minat dan daya beli konsumen ?
4. Apa kelemahan khusus dari produk yang dibuat ?
5. Sampai di mana sumbangan pemasaran terhadap keberhasilan pembuatan produk berdasarkan minat dan daya beli konsumen ?
6. Bagaimana usaha wirausaha dalam meluaskan pemasaran dan pendistribusian produk ?
7. Dalam hal apakah produk bisa serupa/berbeda dengan produk buatan pesaing ?
8. Bagaimana cara mendesain model produk yang akan dibuat wirausaha ?

Berdasarkan pertanyaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa agar produk/jasa yang kita ciptakan mampu menarik minat konsumen dan terjangkau oleh mereka, maka kita harus :

1. Memilih dan membuat produk/jasa yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing,
2. Membuat desain yang baru dengan harga yang terjangkau,
3. Membuat produk/jasa yang cepat dan lebih murah,
4. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan.

B. RISIKO USAHA

Berhasil tidaknya suatu usaha pada dasarnya tidak tergantung pada besar kecilnya ukuran usaha, tetapi lebih dipengaruhi oleh bagaimana cara pengelolaannya. Banyak risiko yang sering dijumpai pada usaha/bisnis, yaitu :

1. Risiko karena barang yang tidak laku

2. Risiko karena barang tidak bisa terbayar

3. Risiko karena adanya kredit macet

4. Risiko karena adanya pemogokan karyawan

5. Risiko karena harga barang-barang turun naik

6. Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan

7. Risiko karena tingkat penjualan rendah

8. Risiko karena kacaunya distribusi

9. Risiko karena sulitnya mencari bahan baku

10. Risiko karena kacaunya manajemen produksi

Seorang wirausaha harus mau dan mampu menghadapi semua risiko yang muncul dengan pertimbangan yang matang. Untuk selanjutnya diteruskan dengan membuat keputusan. Karena wirausaha sebagai penentu risiko dan bukan sebagai penanggung risiko.

Prosedur untuk menganalisis risiko dalam usaha/bisnis adalah :

1. Menetapkan tujuan dan sasaran usaha
2. Meneliti alternatif risiko
3. Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif
4. Taksiran risiko usaha
5. Mengumpulkan informasi usaha
6. Mengurangi risiko usaha



Wirausaha yang sangat berinovatif, kreatif dan prestatif, biasanya mengambil risiko usaha yang sedang-sedang saja. Wirausaha ini selalu menerima adanya perubahan, suka mencoba pelbagai alternatif dan mengembangkan inovasi untuk barang dan jasa dalam bidang usaha baru. Inovasi dalam usaha yang menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas, akan menerima tantangan dan memikul risiko yang sudah diperhitungkan sebelumnya.

Tugas

1. Lakukan observasi kebutuhan yang diperlukan pada masyarakat di lingkungan Anda. Peluang apa saja yang bisa dikembangkan di lingkungan Anda ?
2. Peluang usaha apa yang bisa dikembangkan sesuai dengan keahlian yang Anda miliki? Risiko apa yang mungkin Anda alami ?

Latihan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar !

1. Bagaimana cara melihat peluang usaha yang baik ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

2. Apa yang Anda ketahui tentang peluang usaha ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

3. Jelaskan alasan peluang yang ada harus segera diambil !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

4. Apa saja yang perlu dipertimbangkan bila wirausaha ingin membuka usaha ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

5. Jelaskan alasan orang ingin segalanya serba cepat dan praktis !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

6. Apa saja yang dimaksud dengan peluang usaha yang didasarkan pada minat dan daya beli konsumen ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

7. Peluang usaha apa saja yang bisa diambil dari banyaknya para orang tua yang hampir tidak sempat mengantarkan anaknya sekolah ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

8. Sebutkan minimal lima risiko yang mungkin dialami oleh wirausaha !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

9. Jelaskan pernyataan bahwa : Wirausaha bukan sebagai penanggung risiko tetapi sebagai penentu risiko !

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

10. Produk dan jasa yang bagaimana yang benar-benar dapat diterima masyarakat ?

Jawab : …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..


Share KLIK DISINI UNTUK MELANJUTKAN......
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme